Suara.com - Tren sulam alis kini semakin populer di kalangan kaum hawa. Praktis dan membuat bentuk alis yang ideal, membuat para perempuan tergiur untuk menggelontorkan biaya yang tak sedikit, demi menjalani sulam alis.
Lalu apakah sulam alis memiliki risiko bagi kesehatan kulit? Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin RS Bunda Jakarta, Stefani Rachel Soraya Djuanda prosedur ini tetap menyimpan risiko jika tak dilakukan dengan tepat.
Dengan adanya jarum yang disentuhkan pada kulit saat menjalani sulam alis, bukan tak mungkin perawatan kecantikan ini memiliki risiko pada mereka yang memiliki kulit sensitif. Salah satunya adalah iritasi yang meyebbakan ruam kemerahan.
Dalam jangka panjang, sulam alis bisa merubah struktur kulit alis.
"Risiko jangka panjangnya, kulit akan berubah tekstur, lebih tebal, warna berubah," ujarnya kepada suara.com, Minggu (17/1/2016).
Hasil sulam alis yang biasanya hanya bertahan selama 1-2 tahun, tentu saja membutuhkan proses pengerjaan ulang secara berkelanjutan. Hal ini, menurut Rachel, bisa mempengaruhi tingkat nyeri yang akan dirasakan seseorang.
"Kalau sulam alis kan membuat kulit menjadi terluka, nah tentu saja kulit sudah tidak normal lagi setelahnya. Ketika dilakukan sulam alis berikutnya efeknya akan menjadi lebih sakit," imbuhnya.
Ia pun mengimbau pada perempuan untuk menjalani perawatan sulam alis di klinik kecantikan yang terpercaya. Bahkan untuk pemilik kulit sensitif disarankan untuk mengonsultasikan kondisi kulitnya ke spesialis kulit guna mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Risiko Ini Mengintai Pengguna Sulam Alis
Minggu, 17 Januari 2016 | 12:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rahasia Awet Muda Faby Marcelia di Usia Hampir 30: Perawatan Jadi Me Time!
11 Desember 2024 | 21:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 13:06 WIB
Lifestyle | 12:55 WIB
Lifestyle | 11:53 WIB
Lifestyle | 11:45 WIB