Suara.com - Skuter alias vespa memang ikonik, itu sebabnya sepeda motor asal Italia ini memiliki penggemar fanatik. Dan secara visual Vespa memang memiliki penampilan yang unik.
Itu setidaknya yang disajikan di pameran foto unik vespa bertema "Vespa, mitos: sejarah dan cerita" (La Vespa, un Mito: Storia e Storie) yang diselenggarakan Komunitas Vespagraphy di Institut Budaya Italia Jakarta.
Pameran dibuka Senin (11/1/2016) dan akan berlangsung hingga 23 Januari 2016 mendatang. Setidaknya 27 foto unik tentang motor vespa, hasil jepretan anggota komunitas tersebut.
"Foto-foto dalam pameran yang kami tampilkan ini berasal dari anggota Komunitas Vespagraphy sendiri," ujar Pendiri Komunitas Vespagraphy, Dadang Kusuma.
Menurut Dadang, pameran ini merupakan acara terbesar Komunitas Vespagraphy sejak berdiri tahun 2010. Selain menampilkan foto-foto hasil kreasi komunitas tersebut, mereka menampilkan tiga buah vespa, salah satunya hasil modifikasi.
Dadang menjelaskan, pameran vespagraphy ini bertujuan untuk memotivasi orang lain guna lebih berkarya dan memberikan gambaran pengguna motor vespa di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu foto yang menarik dalam pameran tersebut adalah foto berjudul "1988" yang memvisualkan motor Vespa Excel tahun 1988 dengan menggunakan teknik transfer foto Saltprint (salted paper process)- printing.
Proses fotografi Saltprint ini menggunakan larutan garam-garam yang peka terhadap cahaya. Proses fotografi ini merupakan jenis percetakan di atas kertas yang pertama kali digunakan sampai ditemukannya Albumen Print 1850.
Selain itu, foto-foto unik lainnya, seperti berfoto dengan vespa di dalam air yang dipotret saat melakukan tur ke Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Lalu ada pula foto vespa yang dicetak melalui media daun kering dan masih banyak lagi.
Sementara itu, kegiatan Komunitas Vespagraphy yang biasa dilakukan adalah melakukan tur dan memberikan pembelajaran terhadap siswa-siswa sekolah dasar di berbagai daerah di Indonesia.
Pembelajaran yang diberikan Komunitas Vespagraphy bukan merupakan materi-materi formal tetapi lebih ke dunia fotografi dan videografi. Itu disebabkan karena latar belakang anggota Komunitas Vespagraphy berasal dari kecintaan mereka terhadap dunia tersebut. (Antara)
Vespa: Mitos, Sejarah dan Cerita
Esti Utami Suara.Com
Senin, 11 Januari 2016 | 15:42 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
27 November 2024 | 16:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 17:24 WIB
Lifestyle | 17:11 WIB
Lifestyle | 16:41 WIB
Lifestyle | 15:54 WIB
Lifestyle | 15:50 WIB