Suara.com - Laki-laki mana yang tak terkesima memandang paras Wayan Lucky Diah Pithaloka. Wajahnya cantik, berhidung mancung dan bibirnya merah merona.
Selain itu ia juga memiliki rambut hitam yang indah sepinggang dan kulitnya pun putih mulus. Semua kelebihannya itu tentu saja akan membuat jantung kaum Adam berdegub kencang. Dan yang pasti, tak bakal ada yang menyangka bahwa ia adalah seorang transgender.
Ya, Lucky yang kerap dipanggil Bunda ini merupakan waria alias wanita pria. Kemolekan dan parasnya yang menawan membawa Lucky berhasil menyabet predikat sebagai Miss Hukum dan HAM dari Komnas HAM pada 2011.
Ditemui di daerah Petogogan, Jakarta, waria kelahiran Bali, 32 tahun silam itu, tampil begitu memesona dengan blouse hitam yang terbuka di bagian pundak. Sore itu ia menghadiri acara peluncuran iklan "Say Cyin Chat Sticker," stiker chat eksklusif di media sosial Line, yang dibintanginya bersama para waria Indonesia lainnya.
Selain peluncuran iklan, Lucky bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), juga melakukan penandatangan kontrak kerja sama proyek sosial dengan Dentsu Indonesia, sebagai agensi periklanan yang meluncurkan iklan "Say Cyin Chat Sticker".
"Hasil penjualan stiker ini akan disumbangkan kepada Rumah Singgah Forum Komunikasi Waria Indonesia," katanya mengawali perbincangan.
Setelah selesai memeriahkan acara seremonial tersebut, barulah ia menceritakan kisah hidupnya kepada Suara.
Lucky mengungkapkan bahwa tak mudah saat memutuskan untuk menjadi waria. Ia kerap menghadapi cercaan, hinaan, hujatan, cibiran bahkan perlakuan diskriminatif.
Namun semua itu tak membuatnya patah arang untuk konsisten dengan pilihan hidupnya dan berjuang keras menunjukkan kualitas dirinya. Ya, Lucky tetap berusaha untuk tegar dan survive meski tak selalu mudah untuk dilakukan.
Sang bunda ngidam anak perempuan ...
Sang Bunda Ngidam Anak Perempuan
Lucky menceritakan, dulu orangtuanya memang mendambakan memiliki seorang putri cantik dengan tingkah pola yang menggemaskan. Namun takdir berkata lain, bayi yang diharapkan lahir dengan jenis kelamin perempuan ternyata berjenis kelamin laki-laki.
Ia tak tahu apakah dorongan kuatnya untuk menjadi perempuan terkait dengan latar belakang itu atau bukan, tapi yang pasti meski bertubuh lelaki, Lucky merasa bahwa sisi femininnya lebih mendominasi.
"Waktu mengandung aku, Mama memang ngidam punya anak perempuan. Dan ketika tumbuh menjadi remaja aku merasa sebagai perempuan. Suka main boneka, punya rambut panjang," ungkapnya.
Beruntung, orangtuanya tidak protes atau mengusirnya saat Lucky memutuskan menjadi seorang perempuan. Hingga akhirnya pada 1999, ia melalukan operasi plastik untuk mengubah alat kelaminnya.
Thailand dipilih Lucky untuk menjalani serangkaian operasi. Di sana, kata dia, berjejer klinik dan rumah sakit yang menawarkan paket operasi ganti kelamin.
"Di sana operasi ganti kelamin memang dilegalkan, tapi harus dilakukan tes hormon dulu. Kalau dominan hormon perempuan baru bisa dilakukan operasi," imbuhnya.
Setelah ganti kelamin berhasil dilakukan, Lucky lalu menjalani operasi plastik kedua yaitu, pembesaran payudara dan cangkok rahim. Pada 2009, ia pun resmi memiliki anggota tubuh layaknya seorang perempuan.
Untuk mendapatkan impiannya ini, Lucky harus merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah. "Lumayan sih ya (biayanya). Tapi terbayar ketika melihat hasilnya. Aku benar-benar memiliki tubuh seperti yang dimiliki perempuan pada umumnya," ungkapnya bangga.
Menimba Ilmu di Prancis ...
Menimba Ilmu di Prancis
Namuan jalan panjang yang dilalui waria ini tak selalu mulus seperti kain sutera. Ia mengaku kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dari masyarakat sekitar yang belum bisa menerima keberadaan para waria seperti dirinya.
"Kami mendapat diskriminasi dari dulu sampai sekarang. Bahkan kami sempat diserang salah satu kelompok massa yang membawa embel-embel agama. Kenapa orang menganggap kami sampah, padahal sebagai warga negara kami juga punya hak yang sama untuk diperlukan selayaknya," bebernya.
Dengan bergabung ke dalam Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), Lucky mendapatkan secercah harapan untuk bangkit menjadi manusia yang lebih baik. Dari pertemuan dengan Yulianus Rettoblaut SH, MH., atau yang kerap dipanggil Mami Yuli, Lucky menemukan harapan hidupnya.
Berbekal wejangan dari Ketua FKWI ini, Lucky memutuskan hijrah ke Prancis untuk menimba ilmu sebagai Make Up Artist selama tiga tahun. Ia yakin bahwa diskriminasi terhadap dirinya dan waria lainnya bisa diberangus lewat prestasi yang mereka ukir.
Dari pengembaraan itulah, kini Lucky merintis usaha salon yang diberi nama Bunda Salon di daerah Tambak, dan Matraman.
Ia juga aktif memberikan pelatihan kepada teman waria dan ibu-ibu warga di sekitar salonnya untuk diberi pelatihan merias dan salon lalu direkrut menjadi karyawannya. Setelah piawai, mereka pun dipersilakan untuk membuka usahanya sendiri.
Kini ia bersama Forum Komunikasi Waria Indonesia aktif memotivasi waria lainnya untuk unjuk gigi dengan bakat yang mereka miliki.
“Saya berharap waria tidak lagi dianggap sebagai sampah. Mudah-mudahan saja ke depan saya bisa membuka usaha-usaha lain agar bisa menampung waria -waria untuk mengembangkan keterampilan mereka," ujarnya penuh harap.
Kisahnya meraih Miss Waria Hukum dan HAM ...
Kisahnya Meraih Miss Waria Hukum dan HAM
Lantas, bagaimana ceritanya Lucky bisa menyabet predikat Miss Waria Hukum dan HAM?
Ia mengatakan bahwa pada 2011, Komnas HAM bekerja sama dengan Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) di seluruh Indonesia menggelar kontes yang diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.
"Kami dikarantina selama dua minggu, dikasih materi, dikasih pertanyaan seputar hukum dan HAM," ceritanya sembari mengingat masa-masa saat mengikuti kontes tersebut.
Saat itu, lanjut Lucky, kontes diikuti 33 waria yang mewakili 33 provinsi di Indonesia. Penilaian pada kontes tersebut, kata dia, tidak hanya didasarkan pada penampilan. "Jadi, selain look, ada penilaian kepribadian, brain, dan behavior," urainya lebih rinci.
Nah, setelah dua minggu dilatih dan diberi materi, Tak disangka ternyata Lucky terpilih menjadi Miss Waria Hukum dan HAM. Prestasi di luar dugaan ini tentu saja membuatnya sanggat bangga, terlebih Lucky tidak mengenyam pendidikan formal di bidang hukum maupun HAM.
"Gelar sarjana aku, sih, enggak ada. Tapi pendidikannya diberikan oleh Komnas HAM," ungkapnya blak-blakan.
Selain meraih prestasi sebagai Miss Waria Hukum dan HAM, Lucky juga menunjukkan prestasi lain. Prestasi yang ia miliki di antaranya pernah mengikuti ajang internasional, memiliki dua salon di Jakarta, dan belum lama ini ia dan empat rekannya menjadi model iklan untuk stiker Line "Say Cyin Chat Sticker".
Berbagai prestasi yang berhasil diraihnya itu, kata Lucky, merupakan bukti bahwa waria pun bisa mengukir prestasi.