2016, Menpar Targetkan 12 Juta Wisman Kunjungi Indonesia

Kamis, 31 Desember 2015 | 21:28 WIB
2016, Menpar Targetkan 12 Juta Wisman Kunjungi Indonesia
Tanah Lot, salah satu objek wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pariwisata Indonesia memiliki potensi luar biasa yang harus terus dikembangkan. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).

Dengan berbagai upaya yang sedang dan akan dilakukan Kemenpar itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimistis bahwa pada 2016, Indonesia bisa mendatangkan hingga 12 juta wisman.

"Dengan angka tersebut, devisa yang dihasilkan pada 2016 diproyeksikan akan mendapatkan Rp172 triliun," jelasnya di Jakarta, belum lama ini.

Dengan target devisa tersebut, lanjut Arief, Kemenpar diharapkan bisa berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 5 persen. Untuk itulah, kata dia, sangat penting untuk terus memperkuat branding 'Wonderful Indonesia' di luar negeri, khususnya negara yang menjadi pasar utama Indonesia.

Ini dilakukan untuk mendapatkan kembali perhatian dari calon wisman, sehingga Indonesia bisa masuk ke dalam 'wish list' negara yang akan mereka kunjungi saat mereka berlibur.

"Kami juga harapkan ada lapangan kerja tercipta sebanyak 11,7 juta tenaga kerja pada 2016 mendatang dari dunia pariwisata," imbuh Arief.

Pada tahun ini, Kemenpar mampu mendapatkan devisa sebesar Rp163 triliun dari wisman. Menpar Arief mengklaim wisatawan mancanegara pada tahun ini telah melampui target sebanyak 10 juta orang.

"Diproyeksikan hingga akhir Desember capaian kunjungan wisman sebesar 10,017 juta wisman. Itu melampaui target 2015 yang ditetapkan sebesar 10 juta wisman," terangnya.

Sementara untuk jumlah perjalanan wisnus di tahun 2016, ditetapkan sebanyak 260 juta perjalanan dilakukan, dengan uang yang dibelanjakan diproyeksikan sebesar Rp. 223,6 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI