Antoni, Operational Manager Shaburi, mengatakan, lama memasak sayur disesuaikan dengan pilihan sayurnya. Untuk sayur seperti jagung kecil umumnya sedikit lebih lama dibandingkan dengan yang daun-daunan seperti sawi.
Setelah sayuran matang, saya pun mulai memasukkan potongan daging shabu-shabu yang super tipis. Tak perlu menunggu lama agar daging matang, karena saat menyelupkan ke kuah mendidih, daging pun langsung berubah warna, tak lagi kemerahan, ini pertanda daging siap untuk disantap.
Sebelum menyantapnya, saya mencelupkan daging yang sudah matang ini ke saus jagoan Shaburi.
"Shaburi memiliki tiga macam saus, dari gomatare yang berbahan wijen kemudian sweet sauce dan ponzu," jelas Antoni.
Berbahan dasar wijen, saus gomatare sedikit lebih kental. Rasanya cukup gurih, Antoni menyarankan menambahkan minyak cabai ke saus gomatare saat mencocol daging shabu.
Sedangkan sweet sauce memiliki perpaduan manis dan asin. Sementara ponzu agak asam dari perasan lemon segar. Untuk menambah citarasa, beberapa bumbu telah disiapkan, seperti parutan bawang putih, jahe, dan daun bawang iris dalam saus ponzu.
Pengunjung bebas meramu bumbu sesuai selera, sebagai saus 'cocolan' untuk daging yang sudah matang.
Oh ya, Shaburi juga menawarkan menu shabu-shabu dengan konsep All You Can Eat. Pelanggan bebas menambah piring berisi pilihan daging kesukaan. Namun, waktu bersantap dibatasi, yakni hanya 90 menit. Jelang 15 menit terakhir, Shaburi hanya membolehkan pelanggan menambah tiga piring daging terakhir.
Ya, pelanggan memang bebas menambah piring daging yang akan diantarkan pelayan ke meja. Satu piring daging umumnya seberat 50-60 gram. Pilihan dagingnya adalah beef shabu-shabu dari bagian daging rump, lalu special beef shabu-shabu dari bagian rib eye, serta shaburi wagyu beef, dan special wagyu beef.
Harga untuk pilihan tiap daging berbeda mulai dari Rp138 ribu sampai Rp348 ribu.