Ini Risikonya Menunda-nunda Memiliki Momongan

Rabu, 23 Desember 2015 | 07:08 WIB
Ini Risikonya Menunda-nunda Memiliki Momongan
Ilustrasi pasangan kekasih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengejar karir, sah-sah saja untuk dilakukan. Tapi jangan sampai hal ini membuat Anda menunda memiliki momongan.

Pasalnya menunda memiliki anak juga ada risikonya. Ketika usia sudah bertambah tua, tak sedikit pasangan yang makin kesulitan dalam memiliki keturunan. Belum lagi tingginya risiko melahirkan pada perempuan berumur.

"Kalau di sisi perempuan, cadangan ovarium yang akan dibuahi untuk menjadi anak semakin menipis seiring bertambahnya usia hingga akhirnya habis menjelang menopause. Jadi peluang kehamilannya semakin kecil," ujar dokter spesialis kandungan, Yassin Yanuar pada temu media 'Smart IVF Indonesia' di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Sementara itu, lelaki yang terus bertambah usianya juga mengalami perubahan kualitas dan jumlah sperma. Belum lagi faktor gaya hidup yang turut mempengaruhi keberhasilan sperma dalam membuahi sel telur.

"Data kita menunjukkan bahwa dari 40 juta pasangan subur, 10 persennya mengalami masalah dalam memiliki anak. Jadi kalau ditunda hanya demi karir, maka peluang sulit dalam memiliki anak semakin besar," imbuhnya.

Menurut Yassin, peluang kehamilan terbesar terjadi dalam dua tahun pertama setelah menikah saat usia di bawah 35 tahun. Bahkan 75 persen pasangan berpeluang tinggi mendapatkan kehamilan setelah enam bulan pertama menikah.

"Hal ini dikarenakan cadangan ovarium yang akan dibuahi masih cukup. Beda halnya kalau menikah dan berencana memiliki anak saat usia sudah kepala 4, jumlah telur yang bisa dibuahi semakin menipis, peluang hamil pun rendah," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI