Suara.com - Akane Nakamoto, seorang karyawan swasta di Kyoto, Jepang setidaknya dua kali sebulan keluar dengan mengenakan kimono. Padahal dia tidak pernah belajar secara formal bagaimana mengenakan pakaian tradisional Jepang itu. Ia mengaku hanya belajar dari tutorial mengenakan kimono secara daring.
"Ketika saya mulai memakai kimono sekitar 10 tahun lalu, saya melihat foto-foto dan ilustrasi di buku-buku, tapi saya merasa kesulitan. Tapi lewat video yang tersedia secara online, saya lebih mudah mempelajarinya," kata perempuan berumur 30 tahun itunya.
Sekelompok orang yang suka mengenakan kimono untuk acara santai mengunggah video tutorial yang bisa diakses secara gratis pada 2010. Dan setelah lima tahun, video tentang cara mengikat obi Nagoya itu telah ditonton oleh sekitar 690.000 orang.
Dan, tutorial mengenakan kimono secara daring ini mampu menjungkirbalikkan anggapan umum bahwa memakai kimono itu sangat sulit. Tutorial itu membuat kimono makin terjangkau, serta makin digemari. Banyak perempuan Jepang yang tampaknya terinspirasi untuk mengenakan pakaian tradisional itu dalam kehidupan sehari-hari dan dengan cara mereka sendiri.
Dan kini makin banyak toko yang menjual kimono untuk penggunaan sehari-hari. Salah satunya adalah Otsuka Gofukuten, toko kimono di Higashiyama Ward, Kyoto, yang menjual berbagai kimono dari berbagai bahan termasuk dari katun. Toko itu merekomendasikan pelanggan belajar bagaimana mengenakan kimono melalui situs YouTube.
"Beberapa pelanggan yang sama sekali tidak tahu bagaimana mengenakan kimono belajar bagaimana untuk mengikat musubi otaiko tradisional (kimono dengan obi melalui video tersebut)," kata manajer toko Moeko Chisaki.
Dan kini makin banyak wisatawan asing mengunjungi toko kimono yang terletak tak jauh dari kuil Kiyomizudera itu.
"Berkat video itu, orang-orang mulai memahami bahwa memakai kimono 'kasual' tidak sesulit seperti kelihatannya," kata Akiko Kobayashi, dari komunitas penyuka kimono.
Kemajuan teknologi, khususnya dengan adanya smartphone memungkinkan orang untuk menonton video di mana saja dan kapan saja.
"Akibatnya, memakai kimono tampaknya telah menjadi lebih akrab dengan orang," kata Akiko.
Industri ritel kimono berkembang pesat sejak itu. Dan diperkirakan nilainya mencapai sekitar 300 miliar yen. Tapi preferensi konsumen telah bergeser dari kimono mewah untuk acara-acara khusus ke kimono 'kasual' untuk penggunaan sehari-hari.
Prof. Chizuru Misago, dari Universitas Tsuda yang telah banyak menulis tentang kimono dan tubuh perempuan, mengatakan, menempatkan kimono untuk acara-acara khusus, termasuk furisode kimono lengan panjang, memang sulit.
"Tapi belajar mengenakan kimono dari video online adalah cukup untuk penggunaan kimono untukacara santai," ujarnya.
Untuk pemula, Misago menyarankan, untuk mempelajari aturan dasar seperti bagaimana menggabungkan obi kimono dan di setiap musim dari orang-orang yang sudah mengenal kimono.
"Aturan ini didasarkan pada sejarah Jepang dan iklimnya. Mengetahui hal ini memungkinkan Anda merasa nyaman memakai kimono," kata Misago sambil menambahkan, sekarang adalah musim terbaik bagi kimono pemula. (asiaone.com)
Cara Jepang Membangkitkan Kembali Kimono
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 17 Desember 2015 | 19:21 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Liburan ke Jepang Tanpa Pratama Arhan, Potret Mempesona Azizah Salsha Keliling Kyoto Pakai Kimono Tuai Sorotan
25 Desember 2024 | 17:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 19:31 WIB
Lifestyle | 19:23 WIB
Lifestyle | 19:20 WIB
Lifestyle | 19:02 WIB
Lifestyle | 18:51 WIB
Lifestyle | 18:14 WIB
Lifestyle | 18:06 WIB
Lifestyle | 17:57 WIB
Lifestyle | 17:48 WIB
Lifestyle | 17:27 WIB