Suara.com - Steve Baker selama ini mengira, hanya dia yang mengalami cacat genital yang dikenal sebagai hipospadia. Sebuah kondisi di mana ukuran penis sangat mungil. Mereka yang terlahir dengan hipospadia biasanya memiliki cacat pembukaan di penis, umumnya pada pangkal maupun ujungnya.
Mereka juga mungkin memiliki 'mikropenis', dengan panjang kurang dari 2¾ inci, atau sekitar 6 centimeter. Bahkan ukuran penis Baker tak lebih dari 1 inci atau sekitar 2,5 centimeter.
Baru tiga tahun lalu, Baker yang kini berumur 62 tahun ini, tahu bahwa cacat bawaan ini dialami satu dari setiap 125 laki-laki. Ia juga tak tahu, setiap tahun ada setidaknya 1.500 prosedur untuk memperbaiki organ intim yang dilakukan di Inggris.
Dan, sampai ia mengetahui bagaimana kondisi ini sangat biasa, kehidupan Steve telah dirusak oleh kondisi senjatanya yang sangat mungil. Laki-laki dari Essex ini mengatakan, penisnya hanya sekitar satu inci, dan saat ereksi panjangnya tak lebih dari empat inci.
"Tentu ini sangat mempengaruhi kepercayaan diri dan seluruh kepribadian saya, mengingat ukuran penis laki-laki sangat disorot," ujarnya kepada Mail online.
Steve mengaku sering diejek oleh orang-orang dekatnya. Dan operasi yang dijalaninya saat berusia 21 tahun, justru memicu masalah baru. Seorang urolog yang menyunat Steve sengaja menghapus ujung penis. Ini membuat orgasme menjadi mustahil bagi Steve.
Steve memang pernah menikah, dan kini dia adalah ayah dua anak berusia 30 dan 28 tahun. Tapi pernikahan itu runtuh pada tahun 2001. Steve terus terang mengakui, dengan kondisinya membuat kehidupan seksnya terasa begitu sulit.
Tapi dia juga mengaku, menemukan ketenangan ketika tahu bahwa kondisi ini juga dialami banyak laki-laki lain.
"Ini seperti pembebasan, saat mengetahui saya bukan satu-satunya orang yang mengalami hal ini," katanya. (mirror.co.uk)