Museum Temporer Rekoleksi Memori Dikunjungi Lebih dari 3000 Orang

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 13 Desember 2015 | 14:47 WIB
Museum Temporer Rekoleksi Memori Dikunjungi Lebih dari 3000 Orang
Reza Rahardian di acara Museum Temporer Rekoleksi Memori [http://www.lawanimpunitas.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Museum Temporer Rekoleksi Memori yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki kemarin malam, Sabtu (12/12/2015) telah ditutup. Direktur Museum Temporer Rekoleksi Memori, Yulia Evina Bhara, menyampaikan kegembiraannya, selama lima hari museum dibuka, pengunjung mencapai lebih dari tiga ribu orang.

Di hari terakhir ini, Museum Temporer Rekoleksi Memori juga dikunjungi aktor Reza Rahadian yang ditunjuk oleh Komnas HAM menjadi  Teman Komnas HAM. Seusai berkeliling museum, Reza berorasi di Panggung Rekoleksi Memori menyampaikan dukungannya terhadap Rekoleksi Memori, disusul orasi aktris Nadine Chandrawinata yang juga merupakan Teman Komnas HAM. Dalam orasinya Reza dan Nadine menyerukan agar anak-anak muda Indonesia peduli terhadap persoalan-persoalan HAM yang terjadi di sekitarnya.

Kendati hari ini ditutup, namun karya-karya dalam Museum Temporer Rekoleksi Memori ke depannya masih akan bisa diakses publik. Diungkapkan Yulia, yang juga merupakan Direktur Partisipasi Indonesia yang menginisiasi penyelenggaraan Rekoleksi Memori, saat ini pihaknya sedang menyiapkan digitalisasi Museum Temporer Rekoleksi Memori yang nantinya bisa diakses di www.lawanimpunitas.com.

"Digitalisasi ini memungkinkan ada penambahan-penambahan karya dan fakta-fakta baru di mana publik dapat pula mengkontribusikan data dan karya, sehingga informasi tentang sejarah pelanggaran HAM ini bisa semakin luas terkumpul dan terdistribusi," ujarnya.

Yulia juga berharap museum temporer ini bisa berkeliling secara fisik. "Kami membuka peluang untuk bekerja sama dengan teman-teman di daerah lain di seluruh Indonesia," katanya.

Rekoleksi Memori adalah rangkaian acara peringatan hari HAM yang diinisiasi oleh Partisipasi Indonesia,  berkolaborasi dengan Komnas HAM dan Dewan Kesenian Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI