Ketika Masakan Padang Naik Kelas

Jum'at, 11 Desember 2015 | 14:05 WIB
Ketika Masakan Padang Naik Kelas
Soto Padang. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Resep Turun Menurun
Di sudut restoran, lukisan besar di dinding menggambarkan suasana perumahan. Lukisan full color ini senada dengan meja dan kursi yang berwarna-warni di sini. Suasananya memang cukup meriah dan membuat siapapun nyaman berada di sini.

Mendengar nama "Marco Padang Peranakan" mungkin kita akan langsung berpikir bahwa masakan di restoran ini dipengaruhi oleh budaya Cina. Namun ternyata, kata Chef Marco Lim, pemilik rumah makan ini, peranakan di sini justru menjelaskan keotentikan rasa dari masakan Padang di sini.

"Peranakan karena memang saya ini peranakan Minang asli. Waktu kanak-kanak saya sering membantu ibu memasak, baik itu untuk acara besar maupun untuk makanan di rumah sehari-hari. Jadi, tertarik sekali dengan masakan Padang yang begitu kaya. Makanya saya punya ide untuk membuka restoran Padang," ujar Chef Marco beberapa waktu lalu.

Keotentikan dalam setiap sajian Marco Padang Peranakan adalah fokus utama bagi Chef Marco. Demi menjaga hal tersebut, ia pun rela untuk belajar di tanah Minang selama bertahun-tahun lamanya.

Resep-resep yang digunakan pun telah dipakai secara turun temurun. Karena kebanyakan merupakan resep keluarga, beberapa menu mungkin jarang kita temui di restoran Padang lainnya.

Dalam hal bumbu dan bahan segar pun, restoran ini mendatangkan langsung dari daerah asalnya, mulai dari cabai hingga beras Solok atau yang dikenal sebagai "Bareh Solok". Setidaknya untuk mendapatkan rasa otentik, Marco mengatakan 80 persen bahan bakunya harus 'diimpor' dari Padang.

Bumbu asli dari Padang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI