Maya Miranda Ambarsari, Pebisnis yang Berjiwa Sosial Tinggi

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 31 Desember 2015 | 14:21 WIB
Maya Miranda Ambarsari, Pebisnis yang Berjiwa Sosial Tinggi
Maya Miranda Ambarsari mengenakan busana muslim putih (paling depan) bersama anggota majlis taklim di bawah naungan Rumah Belajar Miranda.(Foto: Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jalani Bisnis Setelah Berhenti Jadi Lawyer
Lantas, bagaimana pula dengan kisah perjalanan bisnis seorang Maya yang terbilang sukses di dunia pertambangan dan properti? Perempuan berdarah Jawa-Bengkulu ini mengungkapkan bahwa perjalanan bisnisnya dimulai saat ia berhenti menjadi lawyer dengan posisi terakhir sebagai associate lawyer di Dimhart & Associate Law Firm, Jakarta, pada 1996.

“Berhenti jadi lawyer, saya bersama suami mendirikan perusahaan tambang tembaga dan emas di Banyuwangi, Jawa Timur bernama PT Indo Multi Niaga pada 2005,” cerita istri dari  Andreas Reza ini.

Saat memutuskan untuk menggeluti bisnis yang identik dengan dunia laki-laki, Maya mengaku tak takut dengan tantangan dan risiko yang bakal dihadapinya. Apalagi selain sudah mengantongi gelar Master of International Business di Swinbume University of Technology, Melbourne, sejak kecil ia juga dididik oleh orangtuanya untuk tak takut mencoba berbagai hal positif demi kemajuannya.

"Walaupun feminin, sejak dulu saya memang suka tantangan. Makanya ketika memilih bisnis ini saya percaya diri saja. Bagi saya semua bisnis sama, yang penting dijalani serius, tekun, fokus dan istiqomah,” ujarnya bersemangat.

Tantangan terberat selama menjalani bisnis 'keras' ini, kata Maya, justru ketika meyakinkan masyarakat bahwa bisnis pertambangan dan properti bisa dilakukan tanpa merusak lingkungan. “Nggak gampang lho untuk meyakinkan mereka, karena selama ini pertambangan dianggap sebagai kegiatan yang merusak lingkungan, tapi saya terus meyakinkan bahkan membuktikan bahwa bisnis yang saya lakukan nggak merusak alam,” tegas perempuan yang senang mendesain ruangan ini.

Perusahaan pertambangan yang dirintis bersama suaminya itu, kini telah diakuisisi pihak lain dan menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Merdeka Copper and Gold Tbk. Maya mengatakan bahwa Initial public Offering (IPO) telah dilakukan pada Juni 2015. “Sekarang, saya menjadi pemegang saham saja, selebihnya dilakukan para profesional,” jelasnya yang pernah menyabet penghargaan The Best Gold Mining of The Year-ASEAN Business Award 2011.

Terus melebarkan bisnisnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI