"Kami setiap memasok durian ke wilayah Jakarta sebanyak dua truk diesel dengan nilai investasi Rp70-80 juta," katanya.
Begitu juga Samani (55) seorang petani Baduy mengatakan sebagian besar buah durian itu dijual ke pengumpul yang ada di Rangkasbitung maupun pengecer di wilayah kawasan Baduy. Diperkirakan panen durian 2015 cukup bagus karena berlangsung musim kemarau itu.
"Kami panen durian tahun ini melimpah dan bisa menjual sebanyak 50 pohon dengan diborongkan ke penampung Rp100 juta," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah terus mendorong petani Baduy agar mengembangkan budi daya tanaman durian untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Buah durian Baduy setiap panen dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor hingga Indramayu. Untuk itu, pihaknya mengembangkan tanaman durian itu dijadikan daerah agrowisata. Mereka para wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, selain mengunjungi wisata budaya juga menikmati buah durian. Pengembangan tanaman durian itu berjenis otong, hepi dan matahari karena sangat cocok ditanam di kawasan hak tanah ulayat Baduy.
"Semua buah durian itu memiliki kualitas juga keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya," katanya. (Antara)