"Saya benci bercinta, dan masalah saya ini menyebabkan begitu banyak ketegangan dalam hubungan kami sehingga kami mempertimbangkan untuk bercerai," demikian keluhan yang disampaikan seorang perempuan, sebut saja Anne.
Anne mengaku lima tahun menikah, dan telah tinggal bersama laki-laki yang menjadi suaminya sekarang selama delapan tahun.
"Saya berhenti mengalami orgasme sekitar empat tahun yang lalu," ujarnya sambil menambahkan ia tidak pernah punya trauma apapun. Pasangannya juga tidak selingkuh dan hubungan mereka baik-baik saja.
Suara.com - Kondisi ini terjadi setelah Anne menjalani pengobatan untuk depresinya. Dan kini ia sedang mencari cara untuk menjaga hubungannya.
"Jangan memutuskan berceraian sampai Anda menemukan alasan menurunnya gairah Anda," demikian saran Pamela Stephenson Connoly untuk Anne.
Pertama, ia menyarankan untuk mengevaluasi gejala depresi dan obat-obatan yang diminum Anne. Ia mengatakan reaksi tubuh pada obat, baik psikologis dan fisiologis, bisa berbeda dari waktu ke waktu. Pada awal hubungan, ujarnya, mungkin ada hal-hal baru yang cukup untuk mengimbangi efek samping, tetapi setelah bertahun-tahun situasi mungkin telah berubah.
Ia menamahkan, tak semua antidepresan memiliki efek samping, sehingga bisa bernilai meminta dokter untuk meresepkan sesuatu yang berbeda. Selain itu, ada banyak alasan lain yang bisa memicu menurunnya gairah. Itu bisa kekhawatiran yang tak disadari, konflik yang tak terselesaikan, menurunnya hormon, masalah citra tubuh dan masih banyak lagi.
"Jika pasangan Anda bersedia untuk bekerja sama, datangi terapis yang baik untuk menemukan alasan sebenarnya mengapa Anda berdua menyangkal 'kesenangan' yang layak Anda dapatkan. Ini mungkin membantu mempertahankan hubungan Anda," pungkasnya. (The Guardian)