Mengenal 'Surga' Bernama Pulau Pahawang

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 15:03 WIB
Mengenal 'Surga' Bernama Pulau Pahawang
Ilustrasi liburan di Pulau Pahawang. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mungkin nama objek wisata yang satu ini belum begitu akrab di telinga Anda. Padahal ada banyak sensasi yang ditawarkan salah satu primadona baru di Lampung ini, Pulau Pahawang di Teluk Lampung, Kabupaten Pesawaran. Keindahan bawah laut Pulau Pahawang dan sekitarnya yang masih alami menjadi sensasi tersendiri bagi para pengunjung. Setiap akhir pekan Pulau Pahawang yang memiliki pemandangan eksotis bawah air, pantai yang perawan dan aktivitas nelayan ini dipadati pengunjung.

Pulau Pahawang menyimpan banyak keindahan, bukit dengan pemandangan menawan, pepohonan yang  hijau, pantai berpasir putih dan air laut yang jernih dan segar menjadi daya tarik tersendiri.

Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving) merupakan salah satu kegiatan yang dapat dinikmati selama berkunjung di Pulau Pahawang dan sekitarnya. Warna-warni ikan seperti ikan badut (nemo/ikan badut anemon-Amphiprion ocellaris/Amphyprion percula) dan anemon ungu (Heteractis magnifica) yang berkeliaran atau bersembunyi di sekitar terumbu karang, sering membuat pengunjung lupa diri.

Aktivitas nelayan menangkap ikan, serta kegiatan warga sehari-hari juga menjadi atraksi yang sayang dilewatkan.

"Namun, umumnya pengunjung datang ke Pulau Pahawang maupun Pahawang Kecil, Pulau Kelagian serta Tanjungputus untuk menyelam dan snorkeling," kata Jelly, salah satu operator wisata di sana.

Kawasan Pulau Pahawang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Bandarlampung, sehingga pengunjung tidak harus menginap di sana. Mereka bisa berangkat pagi dan pulang pada sore/malamnya.

Perjalanan dari pusat Kota Bandarlampung ke Pulau Pahawang tak sampai satu jam. Rute yang dilalui adalah Bandarlampung-Lempasing-Mutun-Hanura-Pantai Ketapang-Pulau Kelagian dan Pulau Pahawang.

Pengunjung bisa menyisiri garis pantai pulau ini dengan menyewa perahu, untuk menyaksikan sisi pulau yang terdapat deretan pohon nyiur yang banyak serta rapat-rapat.

Rimba dengan pohon besar di bibir pantainya, dengan sedikit pasir di pantainya tetapi benar-benar rimbun pohon-pohon kontras dengan air laut yang  berwarna biru jernih. Keragaman biota dan keindahan bawah laut di pulau Pahawan makin cantik dengan berbagai macam karang, ikan, serta tumbuhan laut di dasar pantainya.

Atraksi yang tak juga boleh dilewatkan adalah mencoba jembatan alami yang dinamai "Tanjung Putus". Jembatan ini menghubungkan Pulau Tanjung Putus dengan Pulau Pahawang Kecil, dan hanya terlihat saat air laut surut. Saat air pasang, kawasan Tanjung Putus juga merupakan salah satu spot menyelam favorit.

Pengunjung dapat menyewa perahu/kapal kecil, sedang atau besar, untuk menyeberang ke Pulau Pahawang dengan biaya sekitar Rp500.000 per hari dengan kapasitas angkut sekitar 15 orang. Jika ingin kapal yang lebih besar, biaya sewa lebih mahal. Sedangkan penyewaan peralatan snorkeling berkisar Rp50.000 hingga Rp75.000 per orang. (Antara)


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI