Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berjanji akan mempromosikan tiga agenda pariwisata unggulan di Provinsi Banten secara nasional dan dunia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata Arief saat membuka Banten Beach Festival (BBF) Tahun 2015 di Pantai Tawing Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (27/11/2015).
"Tiga agenda unggulan pariwisata Banten nanti kita bantu promosikan baik di nasional maupun Internasional. Satu Banten Beach Festival, ke dua Festival Tanjung Lesung dan satu lagi silahkan dicari dan diajukan oleh Pemprov Banten," kata Menteri.
Menurut Menpar, upaya tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap kemajuan pariwisata di Banten.
Arief melanjutkan, komitmen pemerintah pusat dalam memajukan pariwisata di Provinsi Banten tidak hanya itu, tapi dengan menunjang infrastruktur pariwisata yang ada di Banten. Di antaranya dengan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dan reaktivasi jalur kereta api dari Kabupaten Serang dan Pandeglang.
"Banten mempunyai potensi wisata yang sangat besar, hanya saja persoalan akses. Banyak wisatawan yang datang ke Jakarta tapi sedikit yang mengunjungi wisata di Banten karena membutuhkan waktu lama untuk mengunjunginya. Misalnya ke Tanjung Lesung, yang harus menghabiskan waktu lima jam lebih," katanya.
Untuk tol Tanjung Lesung-Serang, kata Menpar, pemerintah meminta dukungan masyarakat dalam pembebasan tanahnya, karena Kementrian PU akan mempercepat pembangunanya tahun 2016.
Sementara untuk rencana reaktivasi jalur kereta, Menteri meminta kepada Gubernur Banten, Rano Karno, untuk mengajukan pengaktifan kembali jalur Kereta Api (KA) yang membentang di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak yang telah lama tidak berfungsi ke Kementerian Perhubungan.
"Silahkan diajukan ke Menteri Perhubungan Pak Jonan. Tenang saja, untuk pariwisata Banten, nanti saya ajukan agar pemerintah pusat memberi perhatian lebih kepada Pemrov Banten," kata Yahya.
Sedangkan terkait peningkatan SDM pariwisata, pihaknya akan mendorong kelompok sadar wisata, mensertifikasi 300 orang pegawai hotel dan restoran dengan standar ASEAN.
"Kami juga mendorong agar Banten memiliki sekolah pariwisata, sehingga anak-anak Banten tidak harus jauh-jauh sekolah pariwisata, kita akan dorong perguruan tinggi yang ada di Banten untuk mengusulkan membuka jurusan pariwisata," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, Pemprov Banten terus berupaya untuk menunjang infrastruktur menuju pariwisata di Banten. Karena saat ini pemerintah pusat pun telah menargetkan satu juta kunjungan ke Banten selama lima tahun ke depan.
"Pemerintah menargetkan satu juta wisatawan ke Banten itu karena percaya pada kita dan Banten memiliki potensi besar. Untuk itu upaya terus dilakukan salah satunya dengan menggelar festival seperti Banten Beach Festival seperti ini," kata Rano.
Menurut Gubernur, usulan pembangunan infrastruktur menuju kawasan wisata yang disampaikan Menpar menjadi perhatiannya karena seiring dengan kebijakan nasional tahun 2015, bahwa pariwisata telah ditetapkan menjadi "top five" lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
"Untuk hal tersebut, Banten percaya diri karena berbagai potensi ada di sini. Ibarat toko, Banten serba ada yang menyediakan produk yang beragam, alam, satwa langka 'Rhino', budayanya, sejarah, religi, komunitas adat, wisata belanja, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung menjadi potensi pariwisata yang sangat luar biasa," kata Rano. (Antara)