18 Pelabuhan Disiapkan Jadi Gerbang Wisata Yatch

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 26 November 2015 | 15:51 WIB
18 Pelabuhan Disiapkan Jadi Gerbang Wisata Yatch
Ilustrasi kapal pesiar alias yacht. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indonesia sebagai negara kepulauan kian gencar mempromosikan wisata bahari. Dan belakangan yang banyak digenjot dan diharapkan akan menjadi andalah wisata tanah air adalah wisata yacht (perahu pesiar). Salah satu pasar yang potensial yakni Selandia Baru.

"Di Auckland 27 November nanti, Kemenpar optimistis bisa menarik minat yachter Negeri Kiwi untuk berlayar ke Indonesia. Apalagi setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2015," kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu di Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Vinsensius akan turut serta dalam rombongan yang akan promosi tersebut bersama sejumlah tim dari Tanah Air. Yacht atau perahu pesiar menjadi salah satu ceruk pasar yang digarap serius oleh Pemerintah Indonesia saat ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan pada 2019 wisata yacht bisa menghasilkan devisa hingga 600 juta dolar AS. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menggelar Promosi Wonderful Indonesia di berbagai negara yang dinilai potensial.

"Perpres ini memudahkan yacht asing yang akan memasuki wilayah perairan Indonesia, terutama saat pengurusan dokumen CIQP (custom, immigration, quarantine, port) di 18 pelabuhan," katanya.

Kebijakan ini diproyeksikan akan meningkatkan jumlah kunjungan yacht ke Indonesia hingga 6000 yacht pada 2018. Sehingga menghasilkan devisa 600 juta dolar AS.

Berdasarkan Perpres dimaksud, ada 18 pelabuhan titik keluar-masuk perahu pesiar yaitu Sabang (Aceh), Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Nongsa Point Marina (Batam), Banda Bintan Telani (Bintan), Tanjung Pandan (Belitung), Sunda Kelapa dan Ancol (Jakarta), Tanjung Benoa (Bali), dan Tenau (Kupang).

Selain itu Kumai (Kotawaringin Barat), Tarakan, Nunukan (Bulungan), Bitung, Ambon, Saumlaki (Maluku Barat), Tual (Maluku Tenggara), Sorong, dan Biak.

Selain mempromosikan wisata yacht, Kemenpar dengan menggandeng Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington juga menyelenggarakan Indonesia Festival pada 27-28 November di Queenstown.

"Kegiatan ini meliputi pagelaran seni budaya, promosi destinasi wisata, pameran produk kerajinan, dan bazaar makanan Indonesia," kata Jemadu.

Ia mengatakan, Queenstown yang terletak di selatan Selandia Baru dipilih berdasarkan fakta bahwa kota itu merupakan kota wisata yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

"Dengan demikian Indonesia Festival nantinya tidak hanya dinikmati masyarakat setempat, tapi juga wisatawan yang sedang pelesir di Queenstown," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI