Suara.com - Bagi banyak orang bandara Changi, Singapura hanyalah tempat transit. Tapi bagi pasangan Eileen Ho/Daniel Soo, Changi adalah rumah.
Pasangan ini sudah tujuh bulan tinggal berpindah di berbagai sudut salah satu bandara tersibuk di dunia itu. Sesekali mereka berjalan di sekitar terminal dengan barang-barang mereka di koper.
Saat malam tiba, mereka menetap di selimut tipis di lantai di salah satu sudut Terminal 3, dekat Xin Wang Hong Kong Cafe. Karyawan Hong Kong Cafe mengkonfirmasi bahwa pasangan ini sudah beberapa bulan terlihat ada di sekitar tempat itu hingga larut malam.
Pasangan ini mengatakan kepada The New Paper, mereka pindah ke bandara setelah Eileen bertengkar dengan orang tuanya. Pasangan ini juga membawa Wilson, adik Eileen yang mereka katakan menderita epilepsi.
"Kami tidak punya tempat lain untuk pergi, itu sebabnya kita tetap seperti ini," kata Eileen sambil menunjuk ke tempat tidur mereka.
Eileen mengatakan, awalnya mereka tinggal di flat seorang temannya di Chinatown. Tapi mereka diminta untuk bergerak keluar setelah dua minggu.
Kemudian mereka memutuskan menggelandang di Changi karena fasilitas yang lumayan lengkap.
"Semua ada di sini, ada internet gratis, listrik dan air gratis," ujar Daniel yang kadang mendapat panggilan untuk pekerjaan paruh waktu di sebuah perusahaan katering setempat.
Dari pekerjaan ini dia hanya mendapatkan sekitar 500 dolar Singapura per bulan. Jumlah yang minim untuk membiayai hidup di kota semahal Singapura.
Sesekali teman-teman mereka datang berkunjung membawakan makanan untuk mereka.
Ketika ditanya mengapa mereka tak kunjung menemukan pekerjaan, Eileen beralasan sulit bagi mereka untuk mencari pekerjaan karena majikan potensial tidak akan menyewa "tunawisma".
Dia menambahkan, ia pernah bekerja di sebuah kafe tiga tahun lalu dan memiliki kualifikasi dalam operasi makanan-dan-minuman. Tapi sudah beberapa kafe menolak lamarannya. Eileen dan Daniel mengklaim bahwa mereka telah berupaya meminta bantuan dari Pusat Layanan Keluarga, tapi tidak ada tindak lanjut.
Pekan lalu, pasangan ini telah diminta petugas keamanan Changi untuk pindah. Seorang juru bicara MSF pilihan penampungan sementara telah ditawarkan kepada mereka, tetapi mereka telah menolak tawaran.
"Mereka sering melewatkan janji yang dijadwalkan dengan pekerja sosial FSC dan juga enggan untuk bekerja dengan bantuan lembaga yang ada," ujar juru bicara badan sosial setempat. (asiaone.com)
Sudah Tujuh Bulan Pasangan Ini 'Tinggal' di Bandara Changi
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 24 November 2015 | 12:17 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
735 Tunawisma Meninggal di Prancis pada 2023, Angka Tertinggi dalam Beberapa Tahun Terakhir
31 Oktober 2024 | 15:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:09 WIB
Lifestyle | 20:08 WIB
Lifestyle | 20:03 WIB
Lifestyle | 19:59 WIB