Kisah Perjalanan Adibusana Indonesia di "The Journey of Couture"

Kamis, 19 November 2015 | 14:25 WIB
Kisah Perjalanan Adibusana Indonesia di "The Journey of Couture"
Pameran bertajuk 'The Journey of Couture'. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 100 adibusana karya terbaik desainer Asia, termasuk Indonesia, digelar dalam pameran bertajuk The Journey of Couture di Ciputra Artpreneur, mulai Rabu (18/11/2015).

Pameran yang dihelat berkat bekerjasama dengan Asian Couture Federation ini adalah pameran inovatif yang menonjolkan busana dengan nilai  seni yang tinggi dan butuh keahlian untuk menghasilkannya.

"Pameran ini adalah suatu kesempatan unik bagi masyarakat Indonesia untuk dapat menyaksikan langsung bagaimana unsur seni dan keahlian berpadu menjadi satu untuk menghasilkan karya adibusana. Kami bangga dapat memamerkan koleksi ini di Jakarta," ungkap Dr. Frank Cintamani, Pendiri The Asian Couture Ferderation saat membuka pameran 'The Journey of Couture' di Ciputra Artpreneur, Rabu.

Koleksi-koleksi yang ditampilkan sudah melalui proses kurasi dari couturiers ternama asal Perancis, Livia Stoianova dan Yassen Samouilob dari rumah adibusana terpandang di Paris, On Aura Tout Vu.

Tiga desainer ternama Indonesia, yakni Sebastian Gunawan, Tex Saverio dan Rinaldy A. Yunardi, masuk sebagai desainer pertama yang masuk dalam kategori aksesori couture di Asia.

Sebastian Gunawan, desainer yang juga tercatat sebagai anggota Asian Couture Federation, memamerkan 20 koleksi adibusananya berupa gaun-gaun malam hingga koleksi bertema 'Mod Muse' yang pernah ia hadirkan pada 2013 silam.

"Setelah 20 tahun berkarya, tentunya sangat bangga bisa diundang memamerkan karya saya di sini. Saya sangat berharap, couture di Indonesia terus berkembang karena kita memiliki banyak  potensi yang bisa digali dan dikembangkan, yang dapat menjadi ciri khas tersendiri," ujar laki-laki yang akrab disapa Seba itu.

Sementara Tex Saverio yang mengusung tujuh koleksinya ke pameran ini, menghadirkan busana yang didominasi dengan jubah-jubah berwarna hitam. Sedangkan Rinaldy A. Yunardi memperlihatkan totalitasnya sebagai desainer aksesori dengan menghadirkan topeng-topeng dengan lampu LED di dalamnya.

Selain itu, pameran ini juga menampilkan hasil karya dari 17 desainer yang merupakan anggota Asian Couture Federation dan 20 koleksi adibusana dari Couturier Perancis Aura Tout Vu.

Dan yang tak boleh Anda lewatkan adalah gaun-gaun khusus yang telah dikenakan oleh para selebriti papan atas dunia di atas red carpet. Jadi, Anda para pecinta fesyen jangan lewatkan pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (22/11/2015) ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI