Suara.com - Kepulauan Anambas mungkin belum banyak dikenal. Padahal puluhan pulau yang berserak di antara Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan itu menyimpan pesona yang belum terjamah, menawarkan sejuta pengalaman wisata air yang tidak akan terlupakan.
Keelokan pantai tropisnya disebut sebagai yang terbaik di dunia. Lagunanya yang masih perawan disebut hanya kalah dari Tahiti, dan kekayaan bawah lautnya tak kalah dari Raja Ampat, Bunaken dan wilayah laut Indonesia lainnya.
Terletak di tepi Laut Cina Selatan yang terkenal ganas, gugusan pulau di sana justru menawarkan suasana menenangkan lagi menyenangkan. Ada belasan bahkan puluhan pulau cantik yang layak ditelusuri. Nyaris semua pulau di kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau itu memiliki pantai berpasir putih.
Sebut saja Pulau Berhala, Pulau Ayam, Pulau Durai dan Pulau Kuku. Belum lagi pulau utama, Pulau Tarempa yang memiliki pantai dengan pesonanya masing-masing.
Pulau Berhala adalah pulau mungil dengan luas tidak lebih dari dua hektare. Pulau itu dikepung perairan dangkal yang bening dan berombak tenang, membuat air yang mengkilat-kilat bagaikan kaca akuarium dengan warna-warni terumbu karang di dalamnya.
Tak perlu alat menyelam dan "snorkling" untuk menikmati suguhan terumbu karang di sana. Cukup duduk di dermaga dan melihat ke bawah.
Tak kalah istimewa adalah Pulau Ayam. Perairan di sekitarnya memiliki laut dalam, dengan arus tenang dan tentu saja kekayaan bawah laut yang memesona sangat cocok untuk aktivitas menyelam dan snorkling.
Seperti pulau-pulau di Anambas lainnya, pantai di Pulau Ayam juga indah dengan arus tenang hingga cocok untuk berenang dan berjemur.
Sedangkan di Pulau Durai, pelancong bisa menyaksikan puluhan penyu naik ke pantai untuk bertelur. Waktu yang tepat untuk berkunjung dan menyaksikan proses alami itu sekitar Mei hingga Agustus.
Batu-batu besar dalam beragam rupa, seolah memagarinya dari terjangan ombak hebat. Yang lebih istimewa, di antara batu-batu terdapat lokasi yang menyerupai pulau kecil dengan permukaan pasir halus.
Bagi penyuka sejarah, Pulau Kuku menyimpan memori panjang 40.000 orang pengungsi Vietnam yang lari dari perang saudara di negaranya. Luka pengungsi Vietnam yang pedih terasa menyatu dengan keindahan pulau yang molek.
Sayang akses transportasi menuju Anambas masih sangat terbatas, sehingga perlu dorongan dari pemerintah dan swasta untuk membuka jalur pelayaran dari dan ke Anambas.
Untuk mencapai Anambas, pelancong bisa menumpang pesawat ke Bandara Matak yang dikelola perusahaan minyak dan gas bumi Conoco Phllips.
Biasanya ada pesawat yang terbang reguler untuk mengantar pekerja perusahaan asing itu dan bisa ditumpangi oleh umum. Sampai saat ini, hanya itulah akses lewat udara.
Saat ini pemerintah tengah membangun bandara baru yang diharapkan bisa beroperasi pada 2016.
Selain udara, Anambas juga bisa digapai melalui transportasi laut dengan menumpang KM Bukit Raya, KM Sabuk Nusantara, KM Gunung Bintan dan beberapa kapal lainnya yang berlayar secara reguler dalam rentang waktu beberapa kali dalam sebulan.
KEK Pariwisata, Guntur menyatakan banyak penanam modal yang tertarik untuk mengembangkan pariwisata Anambas. Dan kini sudah ada perusahaan asing yang mengembangkan resort dengan konsep alami di kabupaten kepulauan itu. Namun, baru terbatas pada wisman kelas eksklusif yang datang menggunakan kapal "yacht" pribadi.
"Karenanya, Gubernur ambil inisiatif ke Menteri, mengajukan Anambas menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata," tambahnya.
Pemprov Kepri meminta agar kabupaten itu ditetapkan sebagai KEK Pariwisata. Status itu diharapkan mampu mempercepat pembangunan wisata Anambas. (Antara)
Surga Itu Bernama Kepulauan Anambas
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 18 November 2015 | 13:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
14 November 2024 | 23:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 21:18 WIB
Lifestyle | 20:37 WIB
Lifestyle | 20:33 WIB
Lifestyle | 19:53 WIB