Suara.com - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Notre Dame, Indiana, Amerika, menemukan kalau perempuan ternyata lebih adaptif ketimbang lelaki terkait dengan seksualitas, termasuk soal identitas seksual.
Studi ini melibatkan dan menjadi objek 5.018 perempuan dan 4.191 lelaki yang diamati perkembangan pertumbuhannya dari remaja hingga dewasa.
Temuan itu menyebutkan kalau perempuan punya kesempatan untuk beralih identitas seksualnya tiga kali lipat ketimbang lelaki.
Satu temuan lainnya, yakni perempuan lebih mudah menjadi biseksual daripada lelaki yang hanya memilih lebih kepada satu identitas seksual antara heterosesksual atau gay.
“Perempuan punya lebih besar probabilitas daripada lelaki menjadi tertarik keduanya lelaki dan perempuan yang membuat mereka fleksibel dalam memilih pasangan,” kata salah seorang peneliti Aura McClintok seperti dikutip dari TimesofIndia, Rabu (18/11/2015).
“Lelaki sangat minim tertarik dengan kedua sisi. Seksualitas lelaki kurang fleksibel. Jika lelaki hanya tertarik pada satu seksualitas, kesempatan untuk romantis kurang bisa mengubah identitas seksualnya.
Artinya, lelaki lebih dekat dengan menjadi 100 persen hetero dan 100 persen gay.
Perempuan yang berpendidikan tinggi juga memungkinkan mereka untuk kurang mengeksplorasi hubungan sesama jenis, tetapi kesempatan besarnya kepada pasangan lelaki.
Temuan ini dirilis dalam pertemuan tahunan American Sociological Association (ASA).