Suara.com - Sebuah studi mengklaim bahwa ejakulasi dini tidak harus digolongkan dan diperlakukan sebagai penyakit.
Tim peneliti ayah-anak Vincenzo dan Giulia Puppo yang menulis studi ini di Anatomi klinis, berpendapat bahwa banyak perusahaan obat telah dipengaruhi ahli pengobatan seksual 'membangun' imej bahwa ejakulasi dini adalah penyakit.
Menurut mereka, ejakulasi dini sebenarnya adalah hal yang wajar dan orang-orang yang mengalaminya dapat belajar untuk mengontrolnya tanpa menggunakan obat atau terapi.
BACA JUGA:
Perempuan Ini Anemia Gara-gara Kutu Rambut/span>
"Penting bagi setiap lelaki untuk memahami bahwa ejakulasi dini, tidak mengganggu orgasme mereka, dan bahwa itu adalah normal pada laki-laki remaja terutama selama hubungan seksual pertama mereka," tulis Puppo.
Setiap lelaki, remaja maupun dewasa dapat memahami respon seksual mereka selama masturbasi dan belajar kontrol ejakulasi tanpa terapi obat.
"Untuk semua perempuan, orgasme selalu berhubungan dengan organ ereksi mereka, secara efektif ini harus dirangsang, baik selama mereka masturbasi, melalui cunnilingus, masturbasi pasangan mereka, sebelum dan setelah ejakulasi lelaki, atau selama hubungan seks, klitoris dirangsang hanya dengan jari," katanya.
Laporan ini kemungkinan akan menghasilkan banyak tanggapan positif dari berbagai kalangan. Jika penelitian lebih lanjut menguatkan temuan ini, mungkin perusahaan yang memproduksi obat ejakulasi dini akan segera hilang dari peredaran. (Metro)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Tambang Mengandung 470 Ton Emas Ditemukan di Dasar Perairan Cina
Bantah Selingkuhi Shaheer, Cita Citata Foto Bareng Ayu Ting Ting
10 Hal Tentang Mantan yang Sulit Dilupakan
Ini Kata Paling Haram Diposting di Facebook
Tyas Mirasih Didesak Blak-blakan soal PSK Artis