Cahyadi Kurniawan Menyulap Buah Bakau Jadi Pewarna Batik

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 04 November 2015 | 14:37 WIB
Cahyadi Kurniawan Menyulap Buah Bakau Jadi Pewarna Batik
Cahyadi Adhe Kurniawan bersama keluarga. (Foto: Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cinta Membuatnya Jadi Pembatik
Respon pasar yang sangat baik inilah yang membuat anak kedua dari tiga bersaudara ini semakin bersemangat untuk membesarkan batik bakau yang dikembangkannya.

Lantas, apa yang membuatnya begitu kepincut dengan batik?

Cahyadi menjelaskan bahwa batik tak hanya indah untuk dipakai, tetapi juga bernilai seni tinggi karena memiliki filosofi yang sangat baik pada setiap motifnya. Nah, poin plus inilah yang membuatnya jatuh cinta pada batik.

"Motifnya sangat indah dan khas, serta proses pembuatan yang menggambarkan keuletan dan keterampilan yang sangat tinggi dari si pembuat batik, membuat saya cinta mati terhadap batik Indonesia," ungkapnya seraya menambahkan bahwa kakek buyutnya juga seorang juragan batik.

Saking kepincutnya, Cahyadi sering mengenakan pakaian batik, baik saat kuliah atau aktifitas lain. Meski terkadang ada yang mengolok-oloknya lantaran dianggap aneh karena keranjingan batik, tapi itu tak membuatnya merasa malu. "Saya tidak terlalu pusing memikirkannya. Yang penting apa yang saya lakukan itu baik dan tidak merugikan orang lain," imbuh lelaki yang mengidolakan Waljinah, penyanyi Jawa yang legendaris itu.

Kecintaannya terhadap batik tak hanya ditunjukkan dari seringnya mengenakan pakaian batik, Cahyadi juga belajar membatik bahkan kini boleh dibilang sudah mahir membatik. "Saya kalau sudah menyukai sesuatu harus total, jadi nggak hanya suka batik, tapi juga bisa membatik, karena targetnya memang ingin mengembangkan batik pewarna alam terutama batik bakau di Indonesia," jelasnya yang sempat bercita-cita ingin menjadi dokter itu.

Tak heran bila hari-hari Cahyadi disibukkan dengan dunia batik. Meski demikian, ia mengaku masih memiliki obsesi lain yaitu melanjutkan pendidikan strata dua. "Cita-cita saya dulu ingin jadi dokter sudah saya kubur, karena ketiadaan biaya. Jadi sekarang cita-citanya ingin terus mengembangkan batik bakau dan melanjutkan sekolah S2," jelas penggemar pecel dan tempe ini menutup perbincangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI