Ingin Bikin Kampung Batik Bakau
Cahyadi memang tak mau tanggung-tanggung dalam pengembangan batik bakau. Ia yang mengaku jatuh cinta dengan batik sejak remaja ini punya target ingin terus melebarkan sayap agar batik bakau semakin dikenal tak hanya di Indonesia, tetapi juga luar negeri.
Keseriusannya untuk mewujudkan impian besarnya itu ditunjukkan Cahyadi dengan upaya yang dilakukannya saat ini. Ia berharap ke depannya bisa membuat kampung batik bakau di pesisir Kota Semarang untuk menyatukan desa binaan yang mengembangkan usaha batik bakau.
"Dengan begitu saya juga bisa merangkul dan membina lebih banyak lagi masyarakat pesisir yang merasakan manfaaat dari batik bakau ini. Selain itu, saya juga ingin membentuk satu ekowisata mangrove yang dikelola bersama masyarakat pesisir lainnya dan terintegrasi dengan batik bakau, sehingga batik bakau bisa menjadi ikon di Kota Semarang)," jelasnya panjang lebar.
Berkat keberhasilan, ketekunan dan perjuangannya dalam mengembangkan batik bakau, Cahyadi berhasil meyabet beberapa prestasi, di antaranya Finalis Kehati Award 2014 kategori pemuda dan runner up Hilo Green Leader 2015.
Ketika ditanya bagaimana respon pasar terhadap batik bakau yang dikembangkannya bersama masyarakat pesisir Semarang, Cahyadi menjelaskan bahwa responnya cukup baik karena ini merupakan inovasi yang dinilai masih sangat jarang di Indonesia.
"Saat ini batik bakau sudah tersebar di Jakarta, Semarang, Surabaya, Batam dan kota besar lainnya, Sementara untuk pasar luar negeri batik bakau sudah ada di Jepang, Filipina, Thailand dan Belanda," ungkapnya.
Cinta membuatnya jadi pembatik ...