Suara.com - Untuk meningkatkan kepercayaan diri, banyak orang melakukan bedah kosmetik yang populer dengan sebutan operasi plastik (oplas), salah satunya facelift.
Facelift adalah prosedur oplas yang dapat menghilangkan kelebihan lemak, mengencangkan otot, dan redrape kulit wajah sehingga menghasilkan penampilan yang lebih muda.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah bena prosedur tersebut otomatis dapat meningkatkan percaya diri seseorang?
Sebuah riset mengungkapkan bahwa tidak menjamin naiknya kepercayaan diri seseorang bahkan saat operasinya berhasil sekalipun.
"Hasil riset mendapati, bahkan pasien yang hasil facelift-nya membuat penampilan terlihat sembilan tahun lebih muda pun tidak selalu merasa kepercayaan dirinya meningkat. Malah, ada yang justru kebalikannya, kepercayaan diri menurun drastis," sebut hasil riset itu.
Studi yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) ini menunjukkan betapa kompleksnya reaksi psikologi terhadap perubahan penampilan.
Pemimpin penelitian ini, Dr Andrew Jacono dari New York Center for Facial Plastic and Laser Surgery, mengambil 59 orang sebagai sampel penelitian. Responden yang berkelamin lelaki dan perempuan ini sama-sama telah melewati prosedur facelift pada 2013.
Hasil penelitian menunjukkan, nyaris sepertiga responden (30 persen), merasa kepercayaan dirinya berkurang usai operasi. Sekitar 22 persen responden merasa kepercayaan dirinya tak berubah.
"Kurang dari setengah total responden, yakni 48 persen, merasa lebih percaya diri," kata laporan itu.
Temuan ini menggarisbawahi betapa kompleksnya psikologi manusia ketika terkait operasi kecantikan. Selain itu, riset ini juga menunjukkan luasnya reaksi psikologi pasien setelah melewati operasi kecantikan.
Menurut dokter bedah kecantikan di University Illinois, Chicago, AS, Tatiana Dixon, sebagian prosedur facelift membuat wajah perempuan terlihat maskulin. Sekitar 90 persen pasien prosedur facelift adalah perempuan.
Bahkan ada pula bukti yang mengatakan, operasi facelift membuat pasien merasa membenci diri sendiri, tidak percaya diri bahkan depresi. (Daily Mail)