Suara.com - Bagi pekerja, hari Jumat menjadi hari yang paling ditunggu, karena ini berarti libur akhir pekan sudah makin dekat. Karena itu lahirlah istilah "Thanks God it's Friday" alias terima kasih Tuhan, hari Jumat sudah tiba. Dan, usut punya usut, Amerika, di mana istilah ini lahir pertama kali, hari Jumat adalah saat upah dibayarkan. Jadi terbayang kan, bagaimana senangnya pekerja saat itu. Gajian terus libur!
Kebahagiaan inilah yang coba dihadirkan oleh restoran "TGI Fridays" jaringan restoran yang dicetuskan oleh Alan Stillman sejak pertengahan 1965.
Di negara asalnya TGI Fridays cukup ikonik, dan bisa ditemukan di banyak kota di sana. Di Jakarta, sebenarnya TGI Fridays sempat hadir di pertengahan tahun 90an, di kawasan Taman Ria Senayan dan Ascot Hotel. Namun sayangnya, tak bertahan lama.
Hingga memasuki tahun 2012, TGI Fridays kembali dibuka di kawasan Kemang, kemudian menyusul sejumlah tempat lainnya seperti Pondok Indah Mall dan Lippo Mall Puri.
Kini TGI Fridays menjadi salah satu restoran yang dicari para pekerja untuk kongkow menjelang libur akhir pekan mereka. Penasaran, saya pun menyambangi TGI Fridays di Street Gallery Pondok Indah Mall.
Begitu masuk, tulisan "In Here, It's Always Friday" yang melatari bar mampu membuat saya tersenyum kecil. Wah, sepertinya menarik!
Lebih jauh ke dalam, nafas Amerika makin terasa kental. Tempat makan yang didominasi warna hitam dan merah berhiaskan replika patung Liberty, pesawat terbang, hingga astronot. Sudut dinding berwarna hitam putih juga dipenuhi foto vintage khas negeri paman Sam.
Di tengah restoran, sebuah bar yang cukup besar. Sejumlah bartender sibuk menyiapkan minuman pesanan pengunjung. Baik minuman alkohol maupun non alkohol.
Area outdoor yang ditujukan bagi para perokok tersedia kursi kayu dan beberapa sofa setengah lingkaran warna merah yang empuk. Sungguh tempat nongkrong yang asyik, untuk membunuh petang di Jakarta.