Dunia fesyen Indonesia terus berupaya untuk menjadi kiblat 'modest fashion' atau busana mulim dunia. Untuk mendukung hal ini, Kementrian Perindustrian melalui Dirjen IKM dengan menggandeng "Hijabersmom Community" menggelar fashion show di gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2016, Senin (26/10/2015)
Gelaran yang berlangsung di Fashion Tent, Senayan City, Jakarta Pusat itu, mengusung tema "Asia Rising", dan diramaikan oleh empat desainer pendiri Hijabersmom Community, yakni Hannie Hananto, Najua Yanti, Monika Jufry dan Irna Mutiara.
Baju tradisional sejumlah negara di Asia yang digabungkan dengan unsur tradisional Indonesia mewarnai peragaan busana kali ini.
Show dibuka dengan koleksi "New Janesia" karya Hannie Hananto. Nuasansa Jepang, khususnya kisah komik Jepang Manga, hadir dengan warna monokromatik, hitam dan putih, serta warna kuning terang yang elegan. Di sini Hannie menampilkan batik motif Poleng dengan potongan yang terinspirasi dari kerah dan lengan kimono.
Selanjutnya, hadir Najua Yanti dengan koleksi "Capturing Taj" yang terinspirasi dari India. Najua menggabungkan etnik India dengan look bohemian dalam busananya yang terdiri dari jaket, gaun panjang dan berbagai busana luar. Sentuhan aksen tenun dan songket pun menghiasi sebagian besar koleksinya yang didominasi dengan warna emas, perak dan putih.
Menyusul kemudian Monika Jufry yang mengambil inspirasi dari negara gingseng, Korea. Busana yang didominasi dengan warna hijau mint dan biru tosca ini memiliki potongan bervolume dengan aksen bordir dan kepangan. Monika mengombinasikan tenun dan batik dalam koleksi yang bernuansa pakaian tradisional Korea, han bok.
Gelaran ini pun ditutup dengan penampilan koleksi dari Irna Mutiara bertema "Beauty of Indonesia". Irna mengusung berbagai kain tradisional songket dan batik dengan bordir Tasik yang cantik.
Busana serba putih ini secara keseluruhan berpotongan kebaya kutu baru yang ia modifikasi mengikuti kaidah busana muslim sehingga terlihat sangat elegan dan bersahaja.