"Batik Kudus The Heritage" demi Menjaga Warisan yang Nyaris Punah

Selasa, 27 Oktober 2015 | 08:06 WIB
"Batik Kudus The Heritage" demi Menjaga Warisan yang Nyaris Punah
Bedah buku "Batik Kudus The Heritage". (suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kudus, kota yang lebih dikenal dengan sebutan kota kretek ini ternyata juga menyimpan kekayaan budaya batik Jawa yang disegani dunia. Meski sempat 'tertidur pulas' selama beberapa dekade , batik Kudus kini kembali menggeliat.

Ini berkat tangan-tangan generasi muda yang kini mulai menekuni batik. Kisah perjalanan batik dari masa ke masa serta kekayaan motifnya dirangkum dalam buku berjudul "Batik Kudus The Heritage".

Adalah Miranti Serad Ginanjar, yang berada di balik kerja besar ini. Niat untuk membukukan perjalanan Batik Kudus bermula saat Mira bertemu dengan Kurator Jerman bernama Rudolf G. Smend. Rudolf memiliki sebuah galeri di Koln, Jerman dan salah satunya berisi batik Indonesia.

"Ketika bertemu Rudolf, saya baru tahu bahwa batik kudus memiliki motif yang rumit. Dan saya semakin terpana ketika tahu bahwa batik Kudus diburu kolektor dunia, bahkan ada yang menawarnya seharga 20.000 dolar AS kala itu," ungkap Mira dalam bedah buku karyanya di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Senin (26/10/2015).

Sejak itu Mira pun menggali lebih dalam tentang batik Kudus dan bertekad melestarikannya melalui sebuah buku. Melalui buku ini, Mira berharap agar masyarakat Indonesia lebih mengenal Batik Kudus yang memiliki motif unik dan penuh filosofi.

Ia juga membina pengrajin muda untuk mengembangkan Batik Kudus agar bisa terus menjadi simbol kota Kretek ini.

"Para pengrajin muda bisa mengembangkan berdasarkan motif yang sudah klasik menjadi motif baru dan kontemporer. Paling tidak, motif batik Kudus yang klasik tidak hilang atau punah," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI