Suara.com - Melepas penat salah satunya bisa dilakukan dengan menjelajahi tempat-tempat wisata. Tentunya perjalanan akan lebih seru jika dilakukan bersama dengan teman-teman atau keluarga.
Namun tak jarang perbedaan minat dan selera berwisata di antara teman-teman dekat kerap menjadi halangan untuk berwisata. Nah, kini kamu tak perlu khawatir karena banyak sekali komunitas yang didirikan berdasarkan kesamaan hobi dan minat.
Khusus bagi kamu yang suka jalan-jalan, tak ada salahnya bergabung dengan komunitas Jalan Bareng Indonesia atau biasa disingkat JB. Komunitas yang berdiri sejak Desember 2013 ini mewadahi keinginan orang yang hobi traveling, tapi tak mau melakukannya sendirian.
Eits, tapi jangan salah mengira lho. JB Indonesia bukanlah jasa agen travel atau yang biasa menyediakan paket 'open trip'. Di sini, orang-orang yang memiliki keinginan mengunjungi tempat wisata tertentu akan bertemu dan merencanakan perjalanan mereka sendiri, mulai dari itinerary, biaya sampai perlengkapannya.
"Misal pengen ke Bromo nih terus kita share di grup JB siapa aja yang mau ikut. Lalu kita bikin grup tim Bromo. Dari jadwal, perlengkapan, budget disusun bareng-bareng. Bahkan ada ketua, bendahara, dan bagian perlengkapannya juga. Intinya dari kita untuk kita," ungkap Windi perwakilan dari Komunitas Jalan Bareng kepada Suara.com belum lama ini.
Dari mulanya tidak kenal, setelah bergabung dan melakukan perjalanan bersama JB, sesama anggotanya menjadi lebih akrab meski berasal dari latar belakang dan pekerjaan yang berbeda. Bahkan, melalui trip yang disusun bareng-bareng, budget yang dikeluarkan bisa ditekan serendah mungkin.
Windi mencontohkan, untuk perjalanan mendaki Gunung Rinjani selama 10 hari, pesertanya hanya mengeluarkan biaya tak sampai Rp1 juta. Padahal jika menggunakan jasa agen travel atau paket 'open trip' seseorang bisa mengeluarkan biaya hingga Rp1.5 juta.
"Kalau jasa agen travel kan memang mereka mencari laba. Di komunitas ini intinya adalah mewujudkan perjalanan bareng-bareng dengan budget yang murah," imbuhnya.
Komunitas yang kini beranggotakan 94 orang ini menggunakan layanan aplikasi Whatsapp untuk saling berkomunikasi. Tak hanya fokus untuk jalan-jalan, JB juga memiliki beberapa program lain seperti Kelas Berbagi, Socio Traveling, dan JB Preneur.
Dalam program 'sharing session', para anggota yang sudah melancong ke sebuah objek wisata nantinya akan membagikan pengalamannya kepada anggota lainnya. Dengan 'sharing session' seperti ini diharapkan anggota lain yang memiliki rencana mengunjungi objek wisata tersebut sudah memiliki bayangan untuk mempersiapkannya.
"Misalnya teman-teman yang traveling ke Bromo berbagi cerita sama temen-temen yang nggak ikut supaya bisa lebih tahu Bromo seperti apa dan kendala apa yang dihadapi. Jadi ketika ada rencana perjalananan Bromo jilid 2 perjalanannya lebih lancar dan minim kendala," sambung Windi.
Selain itu, para anggota komunitas ini juga memiliki program untuk mengajak anak-anak jalanan atau kaum marjinal untuk berlibur ke suatu objek wisata. Belum lama ini, JB mengajak sekitar 30 anak jalanan untuk berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah.
"Kita juga memfasilitasi teman-teman yang punya usaha di bidang perlengkapan traveling. Kalau wisata outdoor atau ke gunung kita tentu butuh perlengkapan yang matang. Nah teman-teman yang punya usaha bisa membantu menyediakannya dengan harga yang terjangkau," lanjut Windi.
Tempat-tempat tujuan yang sudah disinggahi komunitas ini tentu sudah tak bisa dihitung dengan jari. Mulai dari naik gunung, berlibur ke pulau, wisata alam, atau sekadar kumpul-kumpul dan kulineran bareng.
Menariknya lagi, beberapa anggota mendapatkan jodohnya di komunitas ini. Bagaimana, apa kamu tertarik bergabung dengan komunitas ini? Tak ada persyaratan untuk bergabung, kamu hanya perlu memfollow akun twitter mereka di @jalanbbarengID dan hubungi contact person yang tertera untuk dimasukkan dalam grup JB.
Jadi, daripada jalan sendirian mending kita jalan bareng, yuk!