10 Mitos Tentang Seks yang Perlu Diluruskan

Selasa, 20 Oktober 2015 | 16:51 WIB
10 Mitos Tentang Seks yang Perlu Diluruskan
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurangnya pendidikan seks yang diterima para remaja membuat mereka mencari tahu sendiri informasi seputar seks. Namun tak jarang, mitos itu salah kaprah dan justru para remaja berperilaku tak seharusnya yang berujung pada kehamilan yang tak diharapkan. 

Berikut 10 mitos tak benar tentang seks berikut agar terhindar dari risiko terburuk.

Mitos 1: Saya tak akan hamil karena tidak ada penetrasi.
Kehamilan dapat terjadi bahkan ketika pasangan ejakulasi atau pra-ejakulasi di sekitar vulva Anda. Terlepas dari kenyataan bahwa Anda terlibat dalam hubungan seks yang melibatkan penetrasi atau tidak, kontak tubuh yang telanjang bisa menyebabkan kehamilan.

Mitos 2: Berhubungan seks saat menstruasi tak akan menyebabkan kehamilan
Jika Anda berhubungan seks vaginal selama masa haid, risiko terjadi kehamilan tetap ada. Sperma bisa bertahan hingga tujuh hari di dalam tubuh, itu berarti bahwa sperma bisa membuahi sel telur ketika Anda berovulasi. Bahkan ketika Anda melakukan hubungan seks saat sedang menstruasi, pasangan tetap harus menggunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Mitos 3: Berhubungan seks saat menstruasi itu berbahaya
Bercinta selama siklus menstruasi sama sekali tidak berbahaya.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa bercinta selama periode haid sangat memuaskan. Tapi tentu saja tetap gunakan kondom untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.

Mitos 4: Jika saya membasuh vagina setelah berhubungan intim, saya tidak akan hamil
Faktanya, bagaimanapun Anda mencuci vagina baik dengan air panas, air dingin, sabun atau sampo, sperma adalah perenang cepat dan bisa sampai ke tujuan bahkan sebelum mata Anda berkedip. Secara ilmiah, mencuci daerah vagina Anda setelah berhubungan seks tidak akan mencegah kehamilan.

Mitos 5: Saya tak akan hamil saat pertama kali berhubungan seks
Secara ilmiah, kehamilan bisa terjadi ketika sel sperma berhasil membuahi sel telur. Jika saat berhubungan seks pertama kali, sperma berhasil membuahi ovum Anda maka kehamilan akan tetap terjadi.

Mitos 6: Alat kelamin adalah bagian paling kotor dari tubuh dan tidak boleh disentuh
Alat kelamin pada dasarnya sama seperti bagian lain dari tubuh. Mereka berhak mendapatkan perawatan sehingga terjamin kebersihan dan kesehatannya. Jadi meski bagian kelamin adalah organ yang tak terlihat, Anda tetap harus merawatnya ya!

Mitos 7: Lelaki lebih menikmati seks daripada perempuan
Ini adalah salah satu mitos yang harus diluruskan. Pasalnya, sama seperti lelaki, perempuan juga memiliki hasrat seksual yang tinggi. Bahkan penelitian menyebut bahwa perempuan umumnya memiliki dorongan seks lebih tinggi ketika memulai hubungan seksual.

Mitos 8: Saat pertama kali berhubungan seks, perempuan akan merasakan nyeri hingga keluar darah pada vaginanya
Hal ini penting untuk dipahami bahwa selaput dara perempuan akan berdarah jika terjadi robekan. Dan selaput dara umumnya dapat robek akibat aktivitas fisik yang berat seperti bersepeda, berlari atau berenang. Jadi ketika Anda tidak mengeluarkan darah ketika berhubungan seksual bukan berarti Anda tak lagi perawan

Mitos 10: Masturbasi adalah salah satu penyebab utama impotensi.
Ini merupakan mitos salah kaprah yang banyak dipercaya oleh para remaja. Faktanya impotensi sama sekali tidak berhubungan dengan masturbasi. Masturbasi sendiri merupakan proses yang sehat, tidak memiliki efek samping, apalagi menyebabkan impotensi. (timesofIndia)

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Pakai Kebaya Seberat 30 Kg, Jupe Merasa 'Digelantungin' Monyet

Luluhkan Hatinya dengan 8 Pujian Ini

Arsen Sindir Stuart soal Insiden Sambal

Detik-detik Si Bocah Dalam Kardus Dikerjai dan Dibunuh Agus Pea

"Haters" Ancam Habisi Bella Sophie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI