Karnaval Fashion Sulawesi Selatan Mengangkat Inovasi Sutera

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 18 Oktober 2015 | 18:15 WIB
Karnaval Fashion Sulawesi Selatan Mengangkat Inovasi Sutera
Ilustrasi karnaval (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karnaval Fashion Sulawesi Selatan mengangkat inovasi dan kreatifitas fashion berbahan dasar sutera yang menjadi ikon kain tradisional Sulsel.

"Tahun ini kita mengangkat tema Silk of South Sulawesi, event ini akan menjadi agenda permanen dalam rangka mengembangkan inovasi, kreativitas dan kecintaan terhadap produk sutera yang sudah menjadi fashion 'branding' Sulsel," kata Ketua Panitia Karnaval Fashion Sulsel yang juga Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel Hadi Basalamah sebelum penyelenggaraan karnaval tersebut di Makassar, Minggu (18/10/2014).

Menurut Hadi, karnaval yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-346 Sulsel ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari siswa-siswi SD, SMP, SMU dan SMK. Para peserta memperagakan busana dengan menggunakan ruas jalan Jenderal Sudirman sebagai Cat Walk.

"Karnaval ini diikuti 24 kabupaten/kota dan menjadi ajang masyarakat Sulsel untuk berkreasi dan berinovasi dengan menggali kearifan lokal," jelasnya.

Para peserta di ajang ini berkompetisi dengan kreasi yang bermuatan konten lokal minimal 60 persen.

"Kami melihat kreativitas, inovasi dan motif yang digunakan peserta. Penilaian difokuskan pada kostum, make up dan koreografi," ujar Hadi.

Penghargaan, kata dia, akan diberikan masing-masing untuk kategori Best Costum dan Best Performance.

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, tahun ini Karnaval Fashion Sulsel juga diramaikan penampilan Jember Fashion Karnaval.

"Jember Fashion Karnaval akan memberikan ide dengan mengembangkan motif dan corak yang bersumber dari kearifan lokal, sehingga penyelenggaraan karnaval ini akan semakin baik dari tahun ke tahun," katanya.

Sementara itu perwakilan dari Jember Fashion Carnaval (JFC) Dyand Fariz mengapresiasi penyelenggaraan karnaval ini.

"Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi pariwisata, untuk menghadirkan wisatawan, memang harus ada magnet dengan mengemas budaya," jelas Dyand.

Dalam menghadirkan karnaval semacam ini, kata dia, pihak penyelenggara juga tidak boleh melupakan aspek prestasi.

"JFC berprestasi, dengan The Chronicle of Borobudur kami menang kontes di ajang Miss Universe," ujarnya.

Pihaknya berjanji akan ikut membantu mengedukasi peserta dan penyelenggara Karnaval Fashion Sulsel di tahun 2016 mendatang.

"Kita ingin menjadi inovator karnaval moderen, tahun depan kita akan datang melatih," katanya.

Karnaval Fashion Sulsel dibuka secara resmi oleh Ketua Dekranasda Sulsel Ayunsri Syahrul bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI