Ini Alasan Menpar Kembangkan Wisata Ziarah

Sabtu, 17 Oktober 2015 | 13:22 WIB
Ini Alasan Menpar Kembangkan Wisata Ziarah
Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon yang merupakan salah satu Situs Walisongo. (Sumber: Wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berziarah atau mengunjungi tempat-tempat suci atau yang disucikan sambil berwisata bukanlah hal baru. Sayangnya, saat berziarah pengunjung cenderung tak nyaman karena fasilitas yang kurang layak dan tak cukup disasar sebagai objek wisata.

Untuk itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bertekad mengembangkan dan melestarikan wisata ziarah. Menurut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, Indonesia memiliki potensi pariwisata berbasis religi yang sangat lengkap yang bisa menyejahterakan masyarakat sekitarnya.  

"Jadi, wisata ziarah itu dimana nilai spiritual memiliki dampak keekonomian. Sehingga rakyat sejahtera dan bisa menyejahterakan tempat suci, dan sebaliknya, tempat suci bisa menyejahterakan rakyat atau masyarakat sekitarnya," kata Menpar Arief pada 'Workshop dan Kick Off Pengembangan Destinasi Wisata Ziarah' di Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Salah satu destinasi wisata ziarah yang tengah dikembangkan Kemenpar adalah Situs Walisongo yang tersebar di delapan kota di Pulau Jawa. Situs ini dianggap merepresentasikan keberagaman budaya dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Bahkan Menpar menargetkan kunjungan wisatawan ke Situs Walisongo mencapai 18 juta orang pada 2019.

Beberapa perencanaan yang ditargetkan Menpar, antara lain pelatihan bagi SDM di wisata ziarah untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan pengelolaan wisata ziarah di destinasi tersebut.

"Ketika objek wisata ziarah sudah ada nilai keekonomiannya maka harus dikelola secara profesional. Mereka harus mendapatkan pelatihan ," imbuh Menpar.

Selain itu stategi promosi dan pemasaran juga digencarkan agar objek wisata ziarah bisa menjadi pilihan destinasi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

"Kalau kreativitas dan kegiatan budaya tidak diikuti dengan promosi maka tidak akan efektif. Ini terbukti dengan posisi performance kita yang naik 3 persen di saat negara tetangga lain justru turun, ini karena kita benar-benar mempromosikannya," ungkapnya.

Terakhir, pengembangan destinasi wisata ziarah juga menjadi faktor penting untuk memperbaiki imej tempat yang selama ini dianggap memiliki fasilitas yang kurang layak.

"Kita mulai dari kebersihan. Kita akan bantu buatkan semacam toilet bersih di setiap objek wisata ziarah," terang Menpar Arief merinci.

Selain Situs Walisongo, ke depan Menpar mengatakan bahwa destinasi wisata ziarah untuk daerah lain dan agama lain juga akan didukung secara proporsional.

"Misal ada yang bilang di sini juga ada wisata ziarah Pak, boleh. Nanti kita akan dukung secara proporsional. Untuk agama lain akan kita dukung juga kedepannya," tutup Menpar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI