Cicipi Udon Asli Sanuki di Sini

Jum'at, 16 Oktober 2015 | 14:06 WIB
Cicipi Udon Asli Sanuki di Sini
Udon asli Sanuki dari Tamoya. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi penggemar udon, nama Sanuki mungkin sudah terpatri di hati. Ya, nama satu daerah di Jepang ini dikenal sebagai salah satu penghasil udon terlezat di dunia.

Dan kini, Anda tak perlu jauh-jauh ke Sanuki untuk mencicipi udon terlezat itu. Karena udon ala Sanuki telah hadir di Jakarta, tepatnya lewat Tamoya yang resmi dibuka pada awal Oktober ini di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Nama Tamotsu Kurokawa, yang berada di balik Tamoya seolah menjadi jaminan kelezatan udon yang disajikan. Ya, Tamotsu adalah pemenang Sanuki Udon Champion yang mendirikan Tamoya pada tahun 1996. Udon buatan Tamotsu, di Jepang begitu populer dan sangat disukai.

Tak hanya udon yang asli Sanuki, Tamoya juga memindahkan suasana Sanuki ke Jakarta. Perumahan di Sanuki, dengan pepohonan yang rindang dan hangat oleh nuansa kayu kental terasa di restoran yang berlokasi di Emporium Pluit Mall, Jakarta ini. Aksen oranye yang ditambahkan, membuat suasana terasa lebih hangat.

Begitu melangkah masuk,mata saya disambut oleh deretan meja dan kursi 'mengepung' open kitchen yang seolah menjadi pusat restoran ini.

Di depan para koki yang sedang meracik udon, beberapa pelanggan mengantri untuk memesan udon mereka sambil memilih topping untuk udon mereka. Sederetan topping udon, seperti tempura, jahe, katsu hingga jagung muda tampak menggoda.

Tamoya memang menerapkan sistem self service. Jadi semua pelanggan Tamoya, di manapun itu berada, harus melayani dirinya sendiri.

Meski jauh-jauh dibawa dari Jepang, Tamoya tetap mempertahankan citarasa istimewa, yang diramu dari tiga macam tepung yang berbeda. Hasilnya udon yang kenyal tapi tetap lembut di mulut.

"Cara masaknya sama kayak udon lain. Udonnya sama tapi hasilnya beda. Ada tiga macam tepung. Tapi itu rahasia," ujar Tamotsu Kurokawa tentang resep rahasianya.

Tapi tunggu, masih ada yang spesial dari Tamoya, yakni tiga macam kuah yang dibawa langsung dari Sanuki, yakni kecap asin, bumbu kaldu dan kuah pedas. Untuk menyesuaikan lidah orang Indonesia, selain menyiapkan menu Udon klasik, khusus di Jakarta, Tamoya telah menyiapkan menu spesial, Spicy Chicken Udon dengan citarasa pedas.

Saya pun ikut mengantri dan memesan menu tersebut untuk santap siang saya. Sambil menunggu Udon saya selesai diracik, saya pun memilih topping yang saya sukai, yakni tempura udang, chicken katsu dan jagung muda goreng tepung. Uniknya, topping ini "All you can eat" loh!

Anda bebas memilih berbagai topping udon ini. (suara.com/Dinda Rachmawati)

Sesaat Udon pesanan saya pun sudah tersaji. Harum pedas menyengatnya begitu menusuk hidung. Kuahnya yang berwarna merah benar-benar menggugah selera. Seolah minta disantap saat itu juga.

Tapi sebelum menyantapnya saya menambahkan taburan daun bawang di atasnya. Hhmm, baunya semakin menggoda. Dan ketika sampai di mulut, rasa udonnya begitu kenyal dan lembut. Kuahnya begitu sedap dan pedasnya pun 'nendang' di lidah. Sangat nikmat, seperti dimasak dengan sepenuh hati.

Ditambah dengan topping renyah yang saya ambil, tak heran jika udon ini menjadi favorit di negara asalnya.

Untuk minumnya, saya sengaja memesan ocha dingin. Ocha dingin memang disebut efektif menetralisir rasa pedas dan kuah berminyak. Untungnya ocha di sini disediakan tanpa batas. Jadi, kapanpun lidah terasa pedas kita tak perlu merasa khawatir.

Anda juga tak perlu khawatir soal harga. Harga yang ditawarkan oleh Tamoya sangat terjangkau, mulai dari Rp8 ribu sampai Rp60 ribu untuk berbagai pilihan menu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI