Situs Walisongo Dijadikan Destinasi Wisata Ziarah

Jum'at, 16 Oktober 2015 | 12:05 WIB
Situs Walisongo Dijadikan Destinasi Wisata Ziarah
Masjid Agung Demak, diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling awal. (wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk Kementerian Pariwisata (Kemenpar) nampaknya tak setengah-setengah menjadikan tempat ziarah sebagai destinasi wisata baru. Salah satunya adalah situs Walisongo yang terdiri atas sembilan makam yang tersebar di delapan kota di Pulau Jawa.

Bahkan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan di Situs Walisongo pada 2019 mencapai 18 juta orang atau sekitar 15 persen dari target wisatawan lokal.

"Saat ini total kunjungan per tahunnya 12 juta wisatawan. Kita targetkan 2019 mencapai 18 juta," kata Menpar Arief saat membuka 'Workshop dan Kick Off Pengembangan Destinasi Wisata Ziarah' di Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Wisata ziarah ini menurut Menpar Arief bisa mensejahterakan penduduk sekitar yang berdomisili di sekitarnya. Namun untuk mencapai target tersebut ia menekankan pentingnya pengembangan destinasi wisata dalam segi infrastruktur, kesehatan dan kebersihan.

Ia bahkan berjanji akan menggelontorkan Rp9 miliar untuk pengembangan destinasi wisata ini.

"Paling mudah itu dari segi kebersihan, kita nanti akan buatkan semacam toilet bersih di sembilan situs Walisongo. Wisatawan juga malas berkunjung jika lokasi wisatanya tidak bersih," imbuhnya.

Selain pengembangan destinasi, kualitas sumber daya manusia juga menjadi fokus pemerintah. Menpar Arief bahkan menargetkan 100 orang dari satu situs Walisongo untuk mendapatkan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran pariwisata.

"Nah, terakhir yang penting ini promosi. Dimana ada branding, advertising dan selling. Boleh mengadakan event tapi syaratnya harus bagus agar bisa dinikmati dan menunjukkan budaya kita. Setiap event akan kita dukung 9 miliar untuk 9 destinasi Walisongo," terangnya.

Indonesia, menurut Menpar Arief memiliki potensi pariwisata berbasis religi yang sangat lengkap dan diakui dunia. Borobudur misalnya, yang dikenal sebagai monumen Buddhisme telah terdaftar sebagai warisan budaya dunia.

"Bali juga memiliki ritual yang dibuat sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki impact ekonomi yang bagus," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI