Suara.com - Kesenian Reog Ponorogo akan didaftarkan ke badan PBB urusan kebudayaan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pihak yang akan mendaftarkannya adalah pelaku seni, budayawan serta pecinta budaya daerah yang tergabung dalam Komunitas Reog Nusantara.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo Sapto Jatmiko mengatakan kesepakatan untuk mendaftarkan kesenian reog ke Unesco mengerucut sehari sebelum Festival Reog Nasional XXII ditutup, Selasa (13/10/2015) malam.
"Wacana mendaftarkan reog sebagai warisan budaya dunia ke Unesco muncul saat dilakukan jagong reog di Pendopo Kabupaten Ponorogo, beberapa awaktu lalu," katanya di Ponorogo, Rabu (14/10/2015).
Ada dua alasan utama mengapa komunitas reog nusantara ingin didaftarkan ke UNESCO. Pertama untuk mematenkan kesenian reog sebagai budaya asli Kabupaten Ponorogo di level internasional. Tujuan kedua yang tak kalah penting adalah untuk menjadikan kesenian reog ke dalam agenda pariwisata nasional.
"Namun yang memiliki kompetensi mendaftarkan reog sebagai salah satu warisan budaya dunia adalah kelompok swadaya masyarakat atau semacam LSM. Pemerintah daerah tidak boleh," ujarnya.
Sapto menjelaskan, alasan utama reog layak didaftarkan sebagai warisan budaya dunia adalah faktor persebaran budaya dan kesenian reog di berbagai penjuru daerah. Tidak hanya di luar Jawa, namun juga di seluruh Nusantara bahkan hingga beberapa negara Asia Tenggara lain, terutama Malaysia.
"Nilai-nilai budaya reog sampai saat masih utuh terjaga. Meski orang-orangnya menyebar ke berbagai penjuru daerah, kesenian reog tetap ada dan lestari seperti yang berkembang di tempat asalnya," katanya. (Antara)