Diana Rikasari, Kisah Seorang "Fashion Blogger"

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 14 Oktober 2015 | 13:10 WIB
Diana Rikasari, Kisah Seorang "Fashion Blogger"
Diana Rikasari. (suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diana Rikasari, dikenal sebagai salah satu fashion blogger paling top di Indonesia. Perempuan ini juga sering disebut sebagai 'perintis' dunia blogger di Indonesia. Namun dalam perbincangannya dengan suara.com, di satu sore, dua pekan lalu di Jakarta, lulusan S2 International Business Management dari Nottingham University ini menyebut blogger bukanlah pekerjaan.

"Memang bisa menghasilkan uang, tapi harus ada pekerjaan utama lainnya," ujar Diana yang sore itu memulas bibirnya dengan warna pink.

Terus terang saya agak kaget dengan pengakuan perempuan 30 tahun ini. Ia ternyata lebih suka disebut sebagai pengusaha. Tapi Diana memang tidak salah. Karena selain sebagai blogger namanya juga berada di balik sukses UP!, merek sepatu wedges yang menjadi favorit perempuan muda di Indonesia. Belakangan ia juga merilis jenis sepatu lain dengan merek Pop.

Tapi bisnis juga bukan passion perempuan energik ini. Ia menyebut mencipta atau berkreasi adalah passion-nya yang sebenarnya.

"Saya tidak mau dibatasi ke dalam satu kategori saja apakah fesyen, seni atau musik. Karena sebagai manusia saya merasa kita sangat kompleks dan multi dimensi. Jadi rasanya tak tepat membatasi ke satu kelompok saja," tandasnya.

Dan, dengan berkreasi itulah Diana mengaku mendapatkan suntikan energi.

"Ini membebaskan saya, dan membuat saya melihat dunia menjadi jauh lebih luas," ujar perempuan yang dikenal suka bergaya tabrak tubruk dalam berpakaian ini.

Salah satu gaya Diana. (Instagram/dianarikasari)

Awalnya, Diana membangun karier sebagai research executive hingga menjadi Assistant brand manager di Unilever Indonesia. Namun, di samping pekerjaannya, ibu satu anak ini juga memiliki hobi menulis, fotografi  dan desain. Hobi ini yang mendorongnya rutin membagi gaya-gaya fesyen pribadinya melalui blog bertajuk Hot Chocolate and Mint (dianarikasari.blogspot.com).

Hobi ngeblog ini, ditekuni perempuan yang suka tampil dengan gaya eklektik ini sejak tujuh tahun lalu. Saat itu ia sedang menimba ilmu di Nottingham University, Inggris. Di sela waktu luangnya, Diana menuliskan pengalamannya lewat blognya dianarikasari.blogspot.co.id.

Tapi saat ditanya apa yang pertama kali ditulisnya, perempuan yang suka belanja barang seken ini mengaku sudah lupa.

Suara.com - "Tentang pacar saya mungkin," ujarnya sambil melepas senyum. Manis!

Meski sering mendapat kritik, tulisan Diana juga mendapat apresiasi positif. Perlahan, tulisan Diana makin banyak yang membaca. Namanya juga makin sering disebut di kalangan pencinta fesyen di tanah air.

Nama Diana Rikasari pun dikenal sebagai blogger fashion pertama di tanah air. Padahal menurutnya, saat ngeblog, ia tak melulu menulis soal fesyen. Ia menulis apa saja yang menarik yang dialaminya saat itu.

Saking banyaknya pembaca yang mengunjungi blog Diana, pada 2011 dan 2012, Hot Chocolate and Mint dinobatkan sebagai blog yang paling banyak dikunjungi di IndonesiaMatters.com. Pencapaian ini mengantarkan Diana menjadi brand ambassador berbagai produk lokal maupun luar. baik untuk produk fesyen, kecantikan hingga produk telekomunikasi.  Diana mengenang, hobinya ngeblog mulai mendatangkan uang setelah empat tahun ia merintisnya.

Dari hobi ngeblog ini, Diana juga berhasil meraih sejumlah penghargaan. Ia sering diundang menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan workshop.

Tiga tahun setelah mulai ngeblog, tepatnya pada Desember 2010, Diana serius menekuni dunia desain. Ia memulai merek kreasinya sendiri, UP! Karakter Diana yang tak pernah takut mengeksplor gaya berpakaian pun tercermin pada desain sepatu keluaran UP!.

Koleksi UP! cenderung mengangkat tema-tema yang tak biasa, dengan warna-warna terang ala penampilan lulusan Teknik Industri Universitas Indonesia ini. Tak perlu heran, karena Diana sendirilah yang bertanggungjawab atas semua desain produk UP! 

"Saya mengambil ide dari hal-hal yang saya temui di luar sana," ujarnya sambil menambahkan ia sengaja membatasi produk Up! menjadi hanya dua  sampai tiga desain sepatu setiap bulannya.

Tak hanya itu, Diana yang jago pemasaran juga mengemas penjualan UP! secara berbeda. Hingga saat ini Diana tidak berniat membuka toko fisik, ia hanya menjual UP! secara viral.

"Uang yang digunakan untuk mendirikan toko lebih baik digunakan untuk inovasi produk," ujarnya memberi alasan.

Diana bersama sesama fashion blogger. (suara.com)

Sesuai slogan yang diusungnya, shoes with purpose, tak lupa Diana memasukkan unsur sosial dalam penjualan UP!.  Setiap pembelian sepasang sepatu UP!, ia menyisihkan Rp5000 di antaranya bagi pendidikan anak kurang mampu. Program bertajuk LevelUP! Scholarship Program ini hingga sekarang telah berhasil membiayai pendidikan lebih dari 200 anak kurang mampu.

UP! berhasil mengantarkan Diana memenangi sederet penghargaan, termasuk "International Young Creative Entrepreneur 2012" dari British Council, serta "Top 50 UKM GO ONLINE!" dari sebuah majalah nasional. Tapi semua itu tak lantas membuat Diana berpuas diri.

"Masih banyak mimpi saya yang belum dicapai," ujarnya.

Ia masih ingin terus membagi minatnya pada dunia branding dan marketing. Karena ia yakin dengan kemasan yang tepat maka akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih luas.

Jika orang mengatakan, untuk mengubah dunia maka terjunlah ke dunia politik, maka Diana dengan tegas akan mengatakan cara itu adalah dengan menjadi wirausaha alias entrepreneur. Karena dengan cara ini menurutnya, tak hanya akan mencipta lapangan kerja, tetapi juga bisa menularkan cara pandang yang baru!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI