Tahun Baru Islam, Manokwari Gelar Pawai Taaruf

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 14 Oktober 2015 | 09:05 WIB
Tahun Baru Islam, Manokwari Gelar Pawai Taaruf
Perayaan pawai taaruf di Manokwari yang dilakukan pada Tahun Baru Islam 2014. (Foto: kab-manokwari.senkom.or.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan warga Muslim di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mengikuti pawai taaruf untuk meramaikan tahun baru 1 Muharam 1437 hijriah, Rabu (14/10/2015).

Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Manokwari Bastian Salabay dan Komandan Distrik Miilter 1703 Manokwari Letnan Kolonel Infantri Stevanus Aribowo membuka star pawai ini.

Bastian Salabai, dalam kegiatan itu, mengatakan selama empat tahun dia memimpin Manokwari, dia netral terhadap seluruh agama di daerah itu.

Menurut dia, hubungan umat beragama di Manokwari selama ini berlangsung harmonis. Daerah itu pun, sejauh ini aman tanpa ada konflik agama.

Untuk itu, kata Bastian, keharmonisan tersebut harus dijaga demi ketentraman serta keamanan daerah itu.

"Saya pun mengajak seluruh warga Muslim untuk bersatu, membangun Manokwari untuk kesejahteraan seluruh umat," katanya.

Terkait keberagamaan di Manokwari, sebelumnya Ketua Persatuan Gereja Gereja di Tanah Papua Pendeta Sherly Parinussa mengatakan bahwa agama bagi Indonesia merupakan kekayaan.

Khusus untuk di wilayah Manokwari, dia tak ingin ada pihak yang mencoba untuk merusak kerukunan beragama yang sudah terjalin.

Sherly juga berharap, tidak ada persepsi permusuhan antara Kristen dan Islam di daerah tersebut.

"Muslim dan Kristen adalah kekuatan untuk membangun Manokwari," kata dia.

Ustaz Baharudin Sabola, pada Tabligh akbar tahun baru hijriah di Manokwari mengatakan, bulan Hijriah adalah bulan kebersamaan, cinta dan pengorbanan.

Hal itu ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW saat membangun Madinah pada awal hijrahnya. Kala itu, lanjut dia, Nabi Muhammad SAW mampu menyatukan seluruh umat dari latar belakang keyakinan dan suku yang berbeda.

"Umat saat itu, sangat kompak, aktivitas perdagangan berjalan lancar, sehingga Madinah dijuluki sebagai Madinah Al-Munawarah, kota yang bersinar dan bercahaya," kata Baharudin.

Dia menambahkan kebersamaan harus terus dibina di daerah tersebut. "Yang terpenting dalam upaya ini adalah menciptakan kesejahteraan ekonomi yang kuat bagi seluruh warga Manokwari," tutupnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI