Marrakesh, Tempat Para Perancang Terinspirasi

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2015 | 18:41 WIB
Marrakesh, Tempat Para Perancang Terinspirasi
Keindahan Kota Marrakesh, Maroko. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berkunjung ke Marrakesh, yang merupakan salah satu kota budaya yang dilindungi badan PBB bidang sosial budaya (UNESCO) menjadi impian perancang Ghea Pangabean sejak kecil.  Kota yang menjadi gerbang Islam ke benua Eropa ini dikenal sangat eksotik.

Bahkan sejak menjadi disainer Ghea sangat ingin menampilkan rancangan busananya di Marrakesh, di mana disainer terkemuka Saint Laurent menghabiskan hari terakhirnya dan dimakamkan di Marrakesh.

Memperingati 10 tahun perjalanan Islamic Fashion Festival (IFF) Ghea berkesemapatan menampilkan karyanya di Marrakesh. Ia tampil bersama disainer Indonesia lainnya Jeny Tjahyawati yang berkolaborasi dengan Yajamell dari Malaysia, serta disainer asal Casablanca Zineb Joundy dan disainer Malaysia Melinda Looi.

Rancangan Ghea Panggabean kali ini terinspirasi dari kecantikan dan magis dari "Kisah 1001 Malam" dan Seni Orieantalis yang dituangkan dalam bentuk mozaik. Sedangkan motif karpet Persia yang diterjemahkan kedalam rancangan busana malam yang elegent dan fashionable.

"Its fantastic, busana Ghea is real collection," ujar Beatrice Paul, disainer asal Perancis yang pengalaman dalam industri fashion selama lebih dari 40 tahun dan memiliki butik di hotel terkenal dan tertua di dunia, La Mamounia di Marrakesh.

Marrakesh yang menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke daratan Eropa, di mana orang Arab menyebutnya Al-Mamlaka Al-Maghribiya atau Kerajaan Barat tempat makam disainer Saint Laurent.

Ghea Pangabean pun menyempat diri untuk ziarah ke taman kaktus dan galery serta memoriable sang perancang yang memberikannya banyak inspirasi bagi disainer dunia lainnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI