Teguh Surya, Berjuang Untuk Pelestarian Hutan

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2015 | 19:32 WIB
Teguh Surya, Berjuang Untuk Pelestarian Hutan
Muhammad Teguh Surya saat menghadiri UN Climate Change Conference di Doha, Qatar, pada 2012. (Foto: Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjalani Hidup Mengalir Saja
Teguh mengaku, sama sekali tak menyangka bakal menjadi aktivis lingkungan seperti sekarang. Meskipun sejak kecil hidupnya sangat akrab dengan hutan, mengingat rumahnya di Pulau Bengkalis, hanya berjarak satu kilometer dengan hutan gambut, tapi ia tak pernah berpikir akan menjadi aktivis yang concern pada lingkungan hidup.

"Saya menjalani hidup mengalir saja. Jadi, waktu kecil pun nggak pernah terlontar ingin jadi apa. Kuliah pun ambilnya fakultas perikanan dan kelautan," imbuh anak keempat dari tujuh bersaudara ini.

Hanya saja selepas kuliah tepatnya 1997, Teguh yang aktif sebagai pecinta alam ini, mulai tertarik dengan isu-isu sosial, penegakan hak asasi manusia (HAM), dan kehutanan.

Ketertarikannya inilah yang membuat lelaki kelahiran 15 September 1979 ini kemudian aktif dalam berbagai kegiatan kampanye dan advokasi pada isu lingkungan hidup, khususnya pada sektor kehutanan dan perkebunan sawit pada 2002.

Tak hanya itu, Teguh juga aktif mendampingi dan memimpin advokasi hak-hak nelayan tradisional di tanah kelahirannya yang berkonflik dengan kelompok bisnis yang menggunakan alat tangkap merusak sejenis trawl di Selat Malaka. Perjuangannya tersebut dilakukan intensif selama dua tahun.

Sebagai aktivis lingkungan hidup, Teguh pernah menjabat sebagai Koordinator Kelompok Advokasi Riau pada periode 2002-2003, lalu menjabat sebagai deputi direktur Walhi Riau pada 2003-2008, Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye Eksekutif Nasional Walhi (Friends of the Earth Indonesia) periode 2008-2012, dan sejak itu menetap di Jakarta.

Senang kemping dan mancing ...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI