Suara.com - Minimnya minat baca anak-anak salah satunya karena akses kepada bahan bacaan yang sulit. Berangkat dari keprihatinan ini, komunitas 1001 Buku yang digawangi oleh Ida Sitompul, Upik Djalins, dan Santi Soekanto bergerak langsung untuk membuka akses buku-buku mendidik terhadap anak-anak Indonesia.
Berawal dari forum mailing list, kini 1001 Buku menjadi wadah bagi relawan aktif dan sudah lebih dari 3.500 relawan virtual yang dengan sukarela berkontribusi untuk meningkatkan minat dan kesetaraan akses baca di Indonesia.
Komunitas ini berdiri pada Mei 2002. Mereka bertekad terus menyalurkan bahan bacaan anak yang dikumpulkan dari sumbangan masyarakat ke taman bacaan yang tersebar di pelosok Indonesia.
Ketua Komunitas 1001 Buku Dwi Andayani mengatakan, anggapan bahwa anak-anak Indonesia malas membaca tidaklah benar. Berdasarkan pengalamannya membagikan buku bacaan kepada anak-anak, antusiasme mereka ternyata luar biasa untuk melahap isi buku.
"Anak-anak bukannya malas membaca. Tapi mereka hanya kurang akses terhadap buku bacaan berkualitas yang sesuai dengan usia mereka," kata Dwi ditemui di acara bersama Sarihusada, baru-baru ini.
Dwi menuturkan, pada awalnya relawan 1001 Buku mengedarkan drop box di kantor-kantor mereka. Karyawan di perusahaan tersebut bisa menyumbangkan buku bacaan yang masih layak di drop box yang telah disediakan.
Di luar dugaan, para antusias para karyawan menyumbangkan bukunya sangat tinggi. Bahkan, beberapa perusahaan melibatkan komunitas ini dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) mereka dengan memberikan donasi untuk mendirikan taman bacaan atau menyediakan buku-buku mendidik untuk anak-anak Indonesia.
"Ketika misi yang diusung perusahaan tersebut sejalan dengan misi kami mencerahkan anak Indonesia melalui buku bacaan, kami jalin kerja sama," imbuhnya.
Melalui jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, komunitas ini telah mengelola lebih dari 350 taman bacaan. Merka ibarat jembatan untuk menyampaikan ribuan buku dari para donatur untuk anak-anak Indonesia. Buku yang akan membawa anak-anak Indonesia menuju 1001 imajinasi layaknya kisah 1001 malam.
Setelah berdiri hampir belasan tahun lamanya, komunitas ini pun masih tetap aktif menyalurkan buku-buku bacaan kepada anak-anak Indonesia. Markas komunitas yang berlokasi di Manggarai Jakarta Selatan ini bahkan telah menjadi tempat 'nongkrong' baru bagi anak-anak untuk menggali isi bacaan yang tersedia di setiap rak buku.