Suara.com - Menu hidangan berbahan kambing dan sapi menjadi menu khas saat Hari Raya Idul Adha tiba. Beragam olahan daging dalam bentuk sate atau gulai seakan memanggil untuk disantap.
Melihat lezatnya sajian di Hari Raya kurban ini membuat kita lupa akan dampak kesehatan yang mengintai. Bahkan daging kambing selama ini dianggap mengandung kolesterol tinggi yang berbahaya jika disantap secara berlebihan. Lalu seberapa benar anggapan ini?
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan jantung Djoko Maryono, daging kambing tidak mengandung kolesterol yang tinggi, seperti banyak dikhawatirkan masyarakat. Dalam 100 gram daging kambing misalnya, dr Djoko menyebut kandungan kolesterolnya hanya 17 mg saja.
"Daging kambing itu kolesterolnya tidak banyak. Justru lebih banyak pada sapi Australia yang 100 gramnya mengandung 60 mg kolesterol," ujarnya pada temu media belum lama ini.
Justru dokter Djoko mengimbau masyarakat untuk mewaspadai mengonsumsi otak sapi, karena kandungan kolesterolnya mencapai 3000 mg per 100 gram otak.
"Jadi kalau ada yang bilang kambing kolesterolnya tinggi ya salah. Kalau dimakan berlebihan baru bisa memicu kenaikan kolesterol. Jangan khawatir," pungkasnya.