Remaja Kekar Terobsesi The Rock Tewas Karena Pembuluh Darah Bocor

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 24 September 2015 | 08:23 WIB
Remaja Kekar Terobsesi The Rock Tewas Karena Pembuluh Darah Bocor
Andrej Gajdos. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang binaragawan remaja yang terobsesi memiliki tubuh kekar seperti aktor Hollywood Dwayne "The Rock" Johnson, tewas mengenaskan setelah pembuluh darah di dadanya bocor.

Andrej Gajdos, nama si remaja berusia 19 tahun. Andrej tiba-tiba roboh dan tak sadarkan diri di depan sebuah toko swalayan di kota tempat tinggalnya, Weston Super Mare, Inggris. Pembuluh aorta yang terletak pada thorax (thoracic aorta) bocor.

Remaja kelahiran Slowakia itu dikenal gemar melatih kebugaran tubuh dan membentuk otot-ototnya. Dalam satu hari, dua kali dirinya melatih tubuhnya. Tak cukup dengan latihan, ia juga mengkonsumsi steroid untuk memperbesar otot-ototnya.

"Ia disukai dan dikenal banyak orang, masing-masing punya cerita tentang dia (Andrej)," kata pihak keluarga dalam sebuah laman penggalangan dana untuk membiayai pemakamannya.

"Andrej adalah binaragawan yang terinspirasi untuk menjadi seperti The Rock... tapi kini impiannya itu tak bisa terlaksana," lanjut pihak keluarga.

Penggunaan obat-obatan diduga berdampak pada peningkatan volume hati, yang menjadi 50 persen lebih besar dari ukuran normal. Empat jenis steroid ditemukan di tempat tinggal Andrej.

"Hati Andrej berbobot 680 gram, sementara hati ukuran normal adalah antara 400 hingga 500 gram. Ini tidak normal," kata Dr. John Oxley, konsultan yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Andrej.

"Steroid bisa jadi membuat hatinya membengkak sehingga bisa berisiko mengalami bocor pada torak," lanjut Dr. John.

Sang dokter belum bisa yakin bahwa penggunaan steroid menjadi penyebab langsung kematian Andrej. Belum dapat dipastikan pula apakah steroid juga menyebabkan hatinya membesar.

Sebelumnya, Andrej pernah didiagnosis mengalami masalah pada paru-paru. Asisten pemeriksa mayat, Dr. Peter Harrowing mengatakan jarang sekali terjadi kebocoran pembuluh darah seperti yang dialami Andrej. Jikalau ada, menurutnya, itu akibat faktor genetic. (Metro)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI