Seberapa Besar Bahaya Penggunaan MSG pada Makanan?

Sabtu, 19 September 2015 | 07:05 WIB
Seberapa Besar Bahaya Penggunaan MSG pada Makanan?
Ilustrasi penyedap rasa. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penggunaan monosodium glutamat (MSG) sebagai penguat rasa kini banyak ditemukan dalam jajanan anak-anak. Padahal penggunaan MSG yang berlebihan disebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Sayangnya, sampai sekarang batas maksimal penggunaan MSG sebagai salah satu bahan tambahan pangan (BTP) belum diatur oleh pemerintah. Pengggunaannya masih disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

"Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 tahun 2012 tidak tercantum berapa batas maksimal penggunaan penguat rasa seperti MSG. Kalau penggunaannya berlebihan kan konsumen bisa merasakannya. Tapi tergantung pada masing-masing orang karena responnya berbeda-beda," ujar Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM, Drs. Mustofa, Apt, M. Kes pada temu media bertajuk 'Cermati Kandungan Nutrisi Jajanan Anak' di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) tidak dilarang pemerintah asal digunakan tepat guna atau secukupnya.

"Pemerintah masih memperbolehkan penggunaan BTP karena bukan temasuk zat kimia berbahaya tetapi memang tidak menyebutkan batasannya hanya disebutkan secukupnya," imbuhnya.

Sementara itu dokter spesialis anak sekaligus Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Rini Sekartini mengatakan bahwa MSG tidak berbahaya dikonsumsi asal digunakam sesuai takaran.

"MSG tidak berbahaya jika dipakai sesuai dengan takaran. Tapi pada beberapa orang yang alergi dengan MSG maka bisa berbahaya," sambungnya.

MSG merupakan bahan tambahan pangan yang dipakai untuk menguatkan citarasa makanan menjadi lebih lezat dan sedap. Sayangnya berbagai penelitian menyebutkan bahwa konsumsi MSG dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari tekanan darah tinggi, hiperaktif, depresi, dehidrasi, mual, sakit kepala hingga mengganggu perkembangan janin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI