Suara.com - High heels begitu akrab dengan kaum perempuan, terutama perempuan pekerja yang dituntut harus berpenampilan baik demi citra diri dan profesionalitasnya.
Namun bila ditilik lebih jauh, high heels sebenarnya tak sekadar penunjang penampilan perempuan, tetapi juga mampu mempengaruhi psikologis penggunanya.
Bagaimana tidak, saat mengenakan jenis sepatu ini, seorang perempuan tak hanya merasa tubuhnya jadi lebih tinggi, cantik dan seksi, tetapi juga semakin mendongkrak kepercayaan dirinya.
Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan high heels di mata kaum perempuan. Kekuatan high heels yang dahsyat inilah yang membuat seorang Ika Noorharini kepincut untuk membuat tesis tentang hubungan erat perempuan dengan high heels.
Hasil tesisnya untuk meraih gelar Master of Communication Science di Universitas Mercu Buana ini kemudian dirangkumnya menjadi buku berjudul "Fenomenologi Wanita Ber-high Heels" yang diluncurkannya pada 9 September lalu di Jakarta.
"Butuh waktu hampir tiga tahun untuk mengubah tesis menjadi buku yang sekarang. Itupun saya dibantu suami dalam pengecekan fakta sejarah, teori, dan ikut merangkum analisis tesis," ceritanya yang mengaku harus berjuang keras melawan mood-nya yang naik turun untuk merampungkan bukunya itu.
Pengguna high heels pertama justru lelaki ...
Cerita Cantik Ika Noorharini Tentang Perempuan Ber-high Heels
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 16 September 2015 | 15:33 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Gaya Kahiyang Ayu Sambut Liburan, Padukan Busana Etnik dengan High Heels Spanyol Puluhan Juta
25 Desember 2024 | 10:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 13:29 WIB
Lifestyle | 12:05 WIB
Lifestyle | 11:57 WIB
Lifestyle | 11:56 WIB
Lifestyle | 11:28 WIB