Suara.com - Pulau Bali memiliki kekayaan alam yang begitu banyak, salah satunya adalah rumput laut. Bila wisatawan ingin mengetahui jenis rumput laut yang sedang dibudidaya, bisa datang ke Pulau Lembongan, Klungkung.
Di sana, wisatawan akan diajak untuk melihat cara membuat bibit, memanen, hingga proses penjemuran rumput laut.
Perusahaan Bali Marine Walk-Lembongan Island Adventure menawarkan paket wisata rumput laut kepada turis.
Wisatawan asing maupun lokal tidak hanya bisa melihat proses tanam dan panen. Bila turis meminta diajari cara membuat bibit rumput laut, para petani siap mengajarkannya.
Setelah disuguhi dengan pemandangan petani membuat bibit, menjemur rumput laut, wisatawan akan melihat hamparan tanaman di laut lepas.
Di hamparan laut Desa Lembongan terdapat ribuan petak tanaman rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu mata pencaharian warga setempat. Pemandangan terlihat indah, meskipun terik matahari membuat kulit terbakar. Tapi itu tidak menyurutkan minat wisatawan mengabadikan padang rumput laut berwarna hijau.
Selain rumput laut, wisatawan juga bisa melihat perahu –perahu kecil milik nelayan setempat yang bersandar di pinggir pantai.
Salah satu guide Bali Marine Walk –Lembongan Island Adventure, I Dewa Made Edy Antara, mengatakan banyak wisatawan yang suka diajak ke tempat budidaya rumput luat. Antusiasime wisatawanlah yang membuat pelaku pariwisata untuk mengembangkan destinasi pariwisata rumput laut.
“Wisawatan sangat suka diajak kemari, karena mereka bisa melihat langsung cara memanen, menjemur, dan membuat bibit rumput laut,” katanya di Pulau Lembongan, Klungkung, Minggu (13/9/2015).
Di sana, wisatawan juga bisa langsung membeli rumput laut dari petani, baik yang basah maupun kering. Tapi kebanyakan para wisatawan suka beli rumput laut kering, karena mudah dibawa pulang.
Biasanya, wisatawan membeli rumput laut dengan harga Rp20 ribu per bungkus atau sekitar 700 gram. Mereka juga bisa mendapatkan oleh-oleh lainnya seperti aksesoris seperti cincin yang terbuat dari kerang, selain itu juga ada kalung dan gelang.
Dia mengatakan tidak hanya wisatawan dari Asia saja yang suka diajak keliling melihat proses pengolahan rumput laut, wisatawan Eropa juga senang mengetahui cara mengolahnya.
Salah satu wisawatan lokal dari Surabaya yang baru pertama kali ke Pulau Lembongan, Ayu Eka, menerangkan wisata rumput laut sangat bagus karena memberikan pengalaman berharga.
“Kami di sini juga diterangkan oleh tur guide kita dari Bali Marine Walk –Lembongan Island Adventure bahwa ada ada dua jenis rumput laut yang ditanam di sini. Kami di sini tidak hanya memanjakan mata saja tetapi kami juga dapat pengetahuan tentang rumput laut,” ujar perempuan berkaca mata ini. (Luh Wayanti)