Hingga saat ini Livi Zheng telah memproduseri 4 film Hollywood, diantaranya "The Empire's Throne", "Legend of The Best", "Brush with Danger", dan "Untitled Action Thriller" yang akan dirilis tahun depan.
Tapi film "Brush with Danger" lah yang mengangkat nama Livi. Pasalnya, film yang mengisahkan perjuangan imigran gelap di AS ini masuk dalam seleksi nominasi Oscar. Film ini berhasil menyisihkan 4000 film Holywood yang diproduksi pada tahun 2014 dan masuk 300 besar.
"Brush with Danger" juga berhasil tayang di bioskop kota-kota besar di negeri Paman Sam, seperti New York, Dallas, Seatlle. Selain mendapat sambutan hangat dari pasar, saat acara gala premiere, Gubernur Oscar (Academy Awards) bahkan secara khusus datang guna menyampaikan apresiasinya pada film karya Livi ini.
Dalam film bergenre action-thriller ini, Livi Zheng berperan sebagai sutradara sekaligus pemeran tokoh utama. Di film ini ia banyak dibantu oleh adiknya Zen Zheng yang juga jago wushu.
"Dia menjadi partnet saya yang sempurna," terang Livi tentang peran sang adik dalam mendukung kariernya di dunia film.
Menurutnya, setelah berhasil memproduksi film pertama di Holywood tantangan yang ia temui justru lebih pada bagaimana meyakinkan visi yang ingin capai kepada para calon kru film yang direkrutnya.
"Sebetulnya tantangan terbesar saat membuat "Brush With Danger" adalah mengumpulkan tim profesional yang udah punya banyak pengalaman banyak untuk menjadi tim saya. Mereka harus diyakinkan dengan visi saya," ujarnya.
Sebagai sutradara, ia harus bisa meyakinkan krunya tentang visi film yang akan dibuat. Ini akan makin sulit jika film yang dibuat sebelumnya tidak sukses. Yang bisa dilakukan Livi saat itu adalah menunjukkan skenario yang dibuatnya.
"Berkat skenario itu banyak kru-kru profesional yang ngedukung," imbuhnya.
Sukses di negeri orang, tak membuat penyuka rawon ini lupa dari mana dia berasal. Ia berupaya untuk membawa film "Brush With Danger" untuk tayang di Indonesia. Film itu kini telah dinyatakan lolos sensor oleh Lembaga Sensor Film, dan rencananya film yang diproduksi oleh Sun and Moon Films itu akan mulai tayang di Indonesia pada Oktober atau November 2015.
Tak hanya itu, Livi yang kini berusia 26 tahun juga menyimpan mimpi, suatu saat ia bisa kembali ke tanah air dan berkarya di Indonesia. Secara perlahan ia mulai mengenalkan Indonesia pada rekan dan krunya dari Hollywood.
Dan sejauh ini, ujarnya, mereka sangat tertarik dengan budaya dan keindahan alam Indonesia. Mereka juga melihat ada banyak hal yang bisa dibuat film dari kondisi itu.
"Mungkin film sejarah atau film silat," ujarnya sambil menambahkan masih perlu banyak riset untuk membuat film Hollywood rasa Indonesia. Karena menurutnya selera Indonesia kadang berbeda dengan Hollywood.
Sebagai pekerja film, Livi mengaku ingin seperti Jet li dan Bruce Lee yang diidolakannya.
"Mereka jago baik di depan maupun di belakang kamera. Itu sebabnya nama mereka selalu dikenang," ujar Livi mengakhiri perbincangan sore itu karena harus bertemu dengan sejumlah kru media lainnya.