Sedangkan untuk ekspedisinya, menurut Yogi diadakan minimal dua minggu sekali, tergantung opsi tempat yang di adakan, biasanya akan dilaksanakan setiap Sabtu malam.
"Setiap ekspedisi, kami melakukan perizinan resmi seperti membuat surat perizinan, ke dinas terkait atau tokoh masyarakat sekitar dan juga melakukan survey untuk melihat kondisi di lapangan," jelasnya.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan saat melakukan ekspedisi. Yang pertama adalah penelusuran, di mana para anggota secara berkelompok menelusuri lokasi dengan didampingi oleh pemandu, warga sekitar atau kuncen.
Setelah itu, selanjutnya adalah merasakan aura sekitar. Ini merupakan kegiatan jika ada peserta yang ingin merasakan bersentuhan dengan alam lain. Tim dari divisi metafisik, kata Yogi akan membantunya. Tapi bila tidak ada yang mau, maka akan berlanjut ke acara selanjutnya yakni mediumisasi.
Ini adalah kegiatan untuk berinteraksi dengan mahluk gaib dengan cara berbicara lewat perantara manusia. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menggali informasi dari sisi metafisik tentang tempat tersebut. Mediumisasi dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi.
Setelah itu melakukan pengecekan pada setiap peserta ketika ingin meninggalkan tempat tersebut dan juga pembersihan aura negatif. Ini dilakukan oleh tim divisi metafisik yang memang sudah kompeten dalam dunia supranatural.
Yang terakhir adalah mengambil kesimpulan dengan mengumpulkan data dari apa yang sudah didapatkan dan dilihat, dengan berbagai sumber, baik dari segi logika maupun metafisik.
"Kegiatan ini memang didampingi dan diawasi oleh orang-orang yang kompeten dalam hal supranatural. Namun rata-rata anggota kami adalah orang normal. Ada juga di antara mereka yang memilki kemampuan lebih seperti indigo. Tapi secara umum komunitas ini terbuka untuk siapa saja yang mau bergabung," ujarnya.
Meski berdiri di kota Bandung, Komunitas Wisata Mistis sudah memiliki regional di kota-kotas seperti Jambi, Balikpapan, Pantura (Cirebon, Indramayu, Subang), Pariaman serta Melawi dengan partisipan yang mencapai 1000 orang lebih. Sedangkan untuk anggota aktif yang sudah memiliki kartu anggota, kurang lebih sekitar 430 orang.
Dengan adanya komunitas ini, Wisata Mistis berharap dapat menjadi wisata alternatif di Indonesia dan memperkenalkan bahwa setiap daerah memiliki potensi wisata dalam perspektif mistis.
"Selain itu kami juga mau mengubah paradigma bawah malam itu tidak selamanya seram seperti yang di bayangkan, berkegiatan di malam hari seperti wisata mistis juga bisa mengaksikan serta penuh edukasi yang di berikan dan tentunya, safety can be fun," pungkasnya.
Bukan Dukun Sih, Hanya Suka Mengulik Tempat-tempat Mistis
Sabtu, 05 September 2015 | 12:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kampung Wirsausaha, Wadah Komunitas UMKM Agar Lebih Berdaya
20 November 2024 | 12:31 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI