Jangan Kenakan Pakaian Ini Saat ke Kantor

Jum'at, 04 September 2015 | 07:29 WIB
Jangan Kenakan Pakaian Ini Saat ke Kantor
Ilustrasi pakaian kerja. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenakan busana yang terlalu modis dan terkesan provokatif, ternyata dapat merusak kemungkinan seorang pekerja mendapatkan promosi atau kenaikan gaji.

"Sekitar 80 persen dari eksekutif percaya bahwa gaya karyawan berbusana di tempat kerja mempengaruhi peluang mereka mendapatkan promosi," kata Konsultan Rekrutmen Robert Walters.

Sementara itu, kurang dari 93 persen karyawan yang tercatat pada tahun 2007, ada sekitar empat dari lima eksekutif yang mementingkan kemampuan presentasi pribadi dengan suksesnya pekerjaan.

Alexandra Stillwell, seorang Psikolog Organisasi  di Stillwell Konsultan Manajemen mengatakan, berpakaian dengan tepat dalam tahap wawancara kerja adalah penting. Ini merupakan isyarat non-verbal. Sehingga, lanjut dia, hal ini lebih berpengaruh pada kesan pertama dari isyarat verbal.

"Penampilan Anda, termasuk bagaimana cara Anda berpakaian, sama dengan bahasa tubuh, sikap dan tingkah laku Anda, karena itu ini memiliki dampak yang kuat pada bagaimana Anda dinilai oleh pewawancara," katanya.

Tetapi, Ketua Human Resources Institute Australia Peter Wilson mengatakan sebagian tempat kerja sudah mulai berpindah menilai seseorang dari jas dan dasi atau syal yang mereka kenakan, untuk mengatasi dua prinsip utama, yakni pakaian untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan meningkatkan kinerja, dan pakaian untuk membangun dan memelihara hubungan yang saling menghormati dengan klien.

Dia mengatakan ini merupakan langkah positif tetapi bisa menciptakan wilayah abu-abu.

Perancang busana Juli Grbac merancang seragam untuk Suncorp Bank dan Virgin Australia dan mengatakan pakaian yang tepat menunjukkan seorang pekerja dapat serius dan profesional dengan pekerjaan mereka.

"Bagaimana Anda berpakaian untuk datang ke tempat kerja setiap hari memiliki dampak besar pada kepercayaan diri Anda dan mencerminkan sikap Anda terhadap pekerjaan," katanya.

Anda, tambahnya, tidak pernah tahu kapan Anda mungkin akan mendapatkan tugas ke pertemuan, atau kepala eksekutif mampir meja Anda untuk mengobrol.

Dan ia memberikan sarannya tentang pakaian yang tak boleh dikenakan saat bekerja.

1. Pakaian yang mencolok.
Perhiasan terlalu banyak, motif yabg terlalu ramai pada kemeja atau dasi, dan pakaian yang tidak pas dan tidak nyaman untuk Anda kenakan. Semua ini dapat menjadi perhatian dari apa yang Anda katakan.

2. Pakaian bernoda, bau atau kotor dan rambut acak-acakan. Hindari menciptakan citra malas untuk diri sendiri.

3. Jeans robek. Karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan orang lain atau klien, biasanya diberikan kebebasan untuk mengenakan busana. Tapi tetap saja, pakaian seperti jeans robek masih dapat dianggap tidak profesional atau tidak sopan.

4. Tato di tempat yang salah. Tato dapat Anda sembunyikan di bawah pakaian, namun jika Anda ingin masuk ke ranah profesional, tato di bagian leher, tangan dan wajah bukanlah area yang aman.

5. Pakaian tak pantas. Tinggalkan atasan berpotongan rendah dan gaun bergambar lucu untuk akhir pekan. Berpakaianlah yang cocok untuk bekerja, bukan untuk ke klub malam.

6. Terlalu santai. Seperti celana dan baju untuk olahraga berserta perlengkapannya, akan membuat Anda jauh dari kesan kasual.

7. Makeup tebal. Jaga rambut Anda agar tetap rapi dan kenakan make up secukupnya.

8. Kaos slogan. Kantor bukanlah tempat untuk menyatakan sikap politik Anda, jadi hindari pakaian dengan banyak slogan, kecuali Anda bekerja di LSM. (news.com.au)   

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI