Suara.com - Bila Anda memiliki anak yang mempunyai kemampuan bisa melihat makhluk halus atau meneropong masa lalu dan masa depan, jangan terburu-buru mencapnya sebagai paranormal atau cenayang, karena bisa jadi ia adalah anak indigo.
Namun, untuk memastikan apakah anak tersebut indigo atau tidak, orangtua perlu membawa anaknya ke psikiater atau psikolog untuk ditelusuri lebih jauh melalui serangkaian pemeriksaan seperti tes IQ, wawancara dan foto aura.
Berbicara soal anak indigo, hingga kini fenomena tersebut masih kontroversial, bahkan di kalangan ahli pun masih ditanggapi dengan pendapat yang berbeda.
Ada yang menganggapnya sebagai autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH), atau skizofrenia karena sering berhalusinasi. Namun, ada pula yang menganggapnya sebagai kemampuan istimewa yang tidak dimiliki oleh semua orang.
Nah, salah satu dokter yang mempunyai perhatian khusus terhadap anak-anak indigo adalah Kol (purn) dr Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ (K).
Sebagai psikiater anak dan remaja, ia tertarik dengan fenomena tersebut bukan karena menganggap indigo sebagai penyakit yang harus disembuhkan, tetapi dilatarbelakangi oleh rasa prihatinnya lantaran anak indigo sering mengalami stres.
Stres yang dialami anak-anak indigo terjadi karena, kata dia, perilaku dan gagasan anak indigo berbeda dari kebanyakan anak seusianya.
"Contohnya, ada yang bisa melihat makhluk halus, meneropong masa lalu dan masa depan sehingga orangtua dan lingkungan sering menganggapnya aneh, karena dinilai ia sedang berhalusinasi," jelas lelaki kelahiran Kupang (Timor), 26 Januari 1938, ini saat ditemui suara.com di ruang praktiknya di Pro V Clinic, Jakarta, belum lama ini.
Kondisi ini, lanjut dia, membuat anak-anak indigo rentan mengalami stres, karena mendapat perlakuan berbeda dan banyak yang tidak mempercayai apa yang dialaminya.
Indigo bukan penyakit ...