Kuliner Indonesia Diminati di Museum Uferfest Frankfurt

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 30 Agustus 2015 | 15:34 WIB
Kuliner Indonesia Diminati di Museum Uferfest Frankfurt
Ilustrasi sate, salah satu kuliner Indonesia yang banyak diminati warga Frankfurt, Jerman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuliner khas Indonesia yang disajikan di dua stan di ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai, Frankfurt, Jerman, diminati warga setempat yang berkunjung ke panggung Indonesia seluas 800 meter persegi.

Chef Ragil Wibowo yang menjadi juru masak di stan sate ayam dan nasi goreng, Minggu (30/8/2015), mengatakan bahwa selama dua hari pelaksanaan Museums Uferfest, 28-29 Agustus 2015, semua masakan habis terjual.

Menurut Chef Ragil yang kerap menjadi "host" acara kuliner di beberapa stasiun televisi itu, rata-rata pada pukul 19.00 waktu setempat makanan sudah habis meskipun pada malam hari masih relatif banyak pengunjung yang ingin membeli sate dan nasi goreng.

Ragil dibantu rekannya chef Solihin, Agung, dan Aditya, serta beberapa warga Jerman mengaku menyiapkan sedikitnya 40 kilogram beras serta sekitar 100 kilogram daging ayam dan 60 kilogram daging sapi untuk dibuat masing-masing 2.000 tusuk satai.

"Kita tidak menyangka animo masyarakat Frankfurt terhadap kuliner Indonesia cukup besar," katanya.

Satu porsi nasi goreng dihargai 5,5 euro, sedangkan satu porsi nasi goreng plus tiga tusuk sate ayam/sapi dijual seharga 9,5 euro.

Salah satu pembeli yang merupakan warga Frankfurt, Thomas, mengakui kelezatan nasi goreng dan sate khas Indonesia itu.

"Enak sekali, saya sudah beberapa kali ke Indonesia dan selalu menikmati nasi goreng, sate dan rendang," katanya.

Sementara itu, stan kedua Indonesia "Warung Sudimampir" juga menjajakan kuliner khas Tanah Air, seperti nasi goreng, nasi kuning, rendang, lemper, risoles, bakwan, siomay, mpek-mpek, mi bakso, dan lumpia.

Warung Sudimampir itu digawangi para ibu-ibu warga Indonesia (diaspora) di Jerman. Warung ini juga ikut andil memperkenalkan ragam kuliner khas Indonesia.

Seperti halnya stan sate dan nasi goreng, "Warung Sudimampir" juga disukai publik dan pengunjung Museumsuferfest. Selama dua hari pelaksanaan Museums Uferfest, antrean pengunjung untuk mencicipi cita rasa makanan Indonesia itu selalu ramai dan menjelang malam semua makanan juga sudah habis.

Museums Uferfest yang digelar di sepanjang tepi Sungai Main, Frankfurt, Jerman, akan ditutup pada Minggu malam ini. Festival tersebut merupakan salah satu festival seni budaya terbesar di Eropa.

Beraneka ragam panggung dan stan yang ditampilkan beberapa negara peserta menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Sedikitnya dua juta orang setiap hari memadati arena Museums Uferfest yang juga diisi dengan berbagai macam kegiatan, seperti lomba perahu naga, pameran dan seminar, serta aneka dagangan souvenir dan kuliner. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI