Perempuan Cenderung Lebih Mudah Jadi Biseksual?

Selasa, 25 Agustus 2015 | 18:50 WIB
Perempuan Cenderung Lebih Mudah Jadi Biseksual?
Komunitas LGBT. dalam peringatan IDAHOT, beberapa waktu lalu. (suara.com/Sandy Agung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kini makin banyak orang yang memilih menjadi biseksual, dan ternyata lebih banyak perempuan biseksual ketimbang laki-laki.

Menurut psikolog, perempuan lebih mungkin untuk menjadi biseksual karena mereka lebih 'adaptif' secara seksual daripada lelaki. Sifat ini dapat membuat mereka lebih mungkin mengeksplorasi hubungan sesama jenis jika memang ada peluang.

Di sisi lain, lelaki lebih mungkin berada di salah satu sisi seksual atau yang lain.

Kesimpulan ini diambil setelah, ilmuwan AS melacak 5018 perempuan dan 4191 lelaki, yang tengah tumbuh dari seorang remaja ke usia dewasa muda. Kepada para responedn ini para ahli menanyakan tentang aktivitas seksual mereka.

Mereka menemukan bahwa perempuan tiga kali lebih mungkin untuk mengubah identitas seksual mereka ketimbang lawan jenisnya.

Penelitian itu juga mengungkap perempuan yang lebih berpendidikan, lebih menarik secara fisik, dan menghindar menjadi seorang ibu muda, lebih terbuka kemungkinan menjadi biseksual.

"Perempuan memiliki beberapa derajat lebih tinggi untuk tertarik pada lelaki dan perempuan lain, mungkin mereka dapat tertarik ke heteroseksualitas jika mereka merasa hubungan heteroseksualnya menguntungkan," ujar Peneliti utama Dr Elizabeth McClintock, dari University of Notre Dame, Indiana.

Ia menambahkan, perempuan yang memiliki hubungan yang sukses dengan laki-laki, mungkin tidak pernah mengeksplorasi daya tarik mereka untuk perempuan lain. Namun, perempuan dengan atraksi seksual yang sama, namun memiliki hubungan heteroseksual yang kurang menguntungkan, mungkin memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bereksperimen dengan pasangan sesama jenis.

Perempuan yang bertindak atas ketertarikan sesama jenis lebih mungkin untuk menggabungkan seksualitas sesama jenis menjadi identitas seksual mereka.

Untuk lelaki, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kesempatan yang lebih rendah dari mereka melihat diri mereka sebagai '100 persen heteroseksual' sementara daya tarik fisik tidak ada hubungannya dengan orientasi seksual.

"Lelaki jarang tertarik pada kedua jenis kelamin," tambah Dr McClintock. Ia menambahkan, seksualitas lelaki, dalam pengertian ini, kurang fleksibel. Jika seorang lelaki hanya tertarik pada satu jenis kelamin, kesempatan romantis kecil akan mengubah identitas seksualnya.

Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Sosiologi Amerika di Chicago. (metro.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI